Oleh : Vicky Andria Kusuma, S.ST., M.T.
BALIKPAPAN - Minggu lalu tepatnya pada tanggal 26 – 27 Januari 2022 Institut Teknologi Kalimantan (ITK) bekerja sama dengan Unniversitas Katolik Soegijapranata Semarang, Radboud University Belanda, dan Yayasan Bintari, bekerja sama mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan dilaksanakan di Balikpapan tepatnya di Ballroom Hotel Platinum Balikpapan dengan tema dari FGD tersebut “Asa Kemandirian dan Ketahanan Energi Kota Penyangga Ibu Kota Negara Baru”.
Kegiatan ini disponsori sepenuhnya oleh Radboud University Belanda, dikarenakan potensi energi yang ada di Indonesia sering kali terbuang dan tidak di manfaatkan, juga adanya rencana untuk menjadikan Kalimantan Timur sebagai IKN baru. Kami berharap bahwa penelitian ini akan menjadi manfaat untuk warga Balikpapan dan sekitarnya untuk sadar akan energi mandiri.
Pada kegiatan FGD ini dilakukan secara hybrid atau gabungan antara offline serta online, di hadirkan peserta kegiatan dari pemerintah daerah Balikpapan, perguruan tinggi di Balikpapan, industri-industri pendukung di Balikpapan. Pembicara juga dihadirkan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Radboud University Belanda, serta walikota Surabaya dalam kegiatan ini diwakili oleh dinas lingkungan hidup Surabaya.
Diskusi berlangsung sangat menarik dikarenakan permasalahan yang muncul pada setiap daerah sangat berbeda, mulai dari suplai energi serta kebijakan dari pemerintah yang berlaku. Begitu juga di negara Belanda yang dirasa baik dalam memenejemen energi dalam hal ini adalah listrik, ternyata negara tersebut pernah mengalami krisis energi pada zaman dahulu.
Di dalam FGD ternyata ada tempat yang sangat menarik perhatian di Balikpapan yaitu, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar adalah salah satu contoh baik dalam melakukan mandiri energi. Karena cukup banyak kepala keluarga yang telah menggunakan Gas Methana sebagai penggati dari gas LPG dan juga biayanya sangat terjangkau bagi warga sekitar. Dari warga TPA Manggar kita dapat belajar bahwa energi dapat di olah secara mandiri ataupun berkelompok, serta dukungan dari pemerintah untuk membuat Balikpapan menjadi mandiri energi. (*)