Tulis & Tekan Enter
images

Triyono saat terombang-ambing di lautan

Kisah Triyono, 3 Hari Terombang-Ambing di Lautan Tanpa Makan dan Tidur

Waktu menunjukan pukul 11.10 Wita ketika laporan dari Kapal MV Royalty Pertamina diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A (Basarnas Kaltim), Jumat (6/8/2021).

Dalam laporan, seseorang mengapung di perairan Teluk Balikpapan dan dalam keadaan selamat.

Beberapa personel Basarnas pun dikerahkan untuk mendatangi lokasi kapal tersebut. Petugas berhasil mencapai lokasi sekitar pukul 13.25 Wita.

Di sana, petugas langsung menemui orang yang dimaksud di Kapal MV Royalty. Belakangan diketahui bernama Triyono, warga RT 003, Desa Wonokromo, Pemalang, Jawa Tengah (Jateng).

Setelah sedikit berbincang, petugas memindahkan pemuda 26 tahun itu ke kapal milik Basarnas. Kemudian dievakuasi ke Dermaga Chevron, Semayang Balikpapan.

Sekira pukul 15.30 Wita, kapal dari Basarnas sandar di Darmaga Chevron. Triyono kemudian diturunkan dari kapal. Matanya berkaca-kaca, wajahnya pucat. Badannya pun kaku, terlihat jelas dari cara ia melangkah.

Triyono saat dievakuasi petugas

Setelah berada di pelabuhan, Triyono lantas mengisahkan ulang peristiwa seram itu kepada awak media.

Berawal saat dirinya bersama 11 orang rekan kerjannya sebagai pemburu cumi berangka dari Muara Baru Jakarta menuju Banjarmasin menggunakan kapal.

"Di kapal ada itu ada 12 orang termasuk saya. Tujuan kami ke Banjarmasin sambil cari cumi," kata Triyono kepada wartawan.

Selama perjalanan, lanjut Triyono, ia selalu mendapat tekanan dari rekan-rekannya yang lain. Awalnya ia menganggap jika tekanan itu wajar dalam sebuah pekerjaan. Namun lama-lama tekanan semakin menjadi-jadi.

Triyono yang sudah tak tahan pun mencari cara untuk bisa keluar dari kapal. Namun tak banyak pilihan, hanya dengan meloncat ke laut. Itu lah yang dilakukannya tiga hari lalu, saat kapal berlayar di perairan Kalsel.

"Saya sudah enggak tahan dengan omelan semua kru kapal, jadi saat pagi hari saya melompat saja ke laut dengan menggunakan rompi pelampung," ceritanya.

Sejak saat itu Triyono terombang-ambing di lautan. Hari demi hari dilalui seorang diri. Tak ada yang bisa dimakan, juga diminum. Bahkan ia tak tidur agar bisa melihat ketika ada kapal yang melintas.

"Saya enggak makan dan minum apa-apa pak. Tidur juga enggak. Saya bertahan hanya dengan berdoa, berharap ada kapal yang lewat dan melihat saya," akunya.

Hingga akhirnya setelah tiga hari terobang-ambing, Kapal MV Royalty Pertamina melihat Triyono di perairan Teluk Balikpapan, tepatnya di Buih Nol.

"Saya bersyukur sekali, setelah hampir tiga hari mengapung di laut ada kapal yang lewat dan menyelamatkan saya," ucapnya.

Triyono saat tiba di pelabuhan 

Dalam Kondisi Baik

Dari Pelabuhan Semayang Balikpapan, petugas membawa Triyono ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.

Hasilnya, berdasarkan keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan bahwa ia dalam keadaan baik.

"Okurasi oksigen baik dan tidak ada penumpukan cairan di paru-parunya serta tidak ada keluhan dari korban," tutur Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta.

Kesehatan Triyono diperiksa 

Triyono untuk sementara dirawat oleh kerabat sekampungnya di Perumahan BDS 2 Jalan Nuri IV, Blok J2, Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan.

"Sementara di sana dulu, sambil melihat perkembangan kesehatannya. Setelah itu dikembalikan ke kampung halaman," pungkasnya. (an)



Tinggalkan Komentar