Catatan Rizal Effendi
TAHUN 60-an ada lagu sangat populer dinyanyikan Henny Purwonegoro. Judulnya “Kopral Jono” yang digubah pahlawan nasional Ismail Marzuki. Ada baitnya yang berbunyi begini. “Aksimu bung very good seperti mas Robin Hood.”
Saya kira lagu itu sudah tinggal kenangan. Ternyata hidup kembali. Persis seperti bait yang saya kutip. Pemerannya adalah Kopral Kepala (Kopka) Azmiadi, Babinsa Koramil 02/Sungai Pinang, Kodim 0901/Samarinda, yang sekarang lagi viral dan menginspirasi banyak orang.
Dia tugas sebagai Babinsa di Kelurahan Sungai Dama. Dulu saya pernah tinggal di sana. Ada bapak angkat saya, Haji Muhammad, pejabat Bea Cukai. Di situ juga tinggal wartawan senior Asnan Haroen, dekat Jembatan Dua. Lurus dari jembatan itu kita melewati Gunung Manggah, bisa tembus ke Selili dan Palaran melewati Jembatan Mahkota II atau Jembatan Achmad Amins.
Didampingi Dandim 0901/ Samarinda, Kopka Azmiadi diterima Kasad di ruang kerjanya.
Babinsa itu adalah Bintara Pembina Desa. Dia merupakan satuan teritorial TNI yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di tingkat desa atau kelurahan. Babinsa di bawah Komando Rayon Militer (Koramil). Partner kerjanya satuan polisi yang disebut Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dan Lurah.
Sewaktu saya menjadi wali kota, Babinsa dan Bhabinkamtibmas saya akui sangat membantu tugas-tugas Pemerintah Daerah dalam memperlancar pembangunan sampai ke pelosok. Aparat kedua satuan itu sangat tanggap di lapangan. Lurah sangat pede kalau di sampingnya ada Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Semua orang terkesima ketika Kopral Azmiadi dengan spontan membuat aksi heroik, Rabu (18/1) lalu. Saat itu ada mobil besar tronton yang melintang di jalan akibat mengalami insiden menanjak di Gunung Manggah, Jl Otto Iskandardinata sejak dinihari. Tronton itu membawa alat berat.
Menerima penghargaan sepeda motor dan uang Rp 10 juta dari Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun.
Jalan jadi macet dan sudah berlangsung hampir 16 jam. Semua pengemudi kendaraan kesal karena tak bisa lewat. Aneh juga pemilik tronton tidak bertanggung jawab. Akhirnya Kopral Azmiadi mengambil inisiatif, yang tidak terpikirkan orang lain. Dia rela menggadaikan sepeda motor pribadinya dan merogoh tabungannya untuk menyewa ekskavator sebesar Rp 22 juta, sehingga mobil tronton tadi bisa dipinggirkan dan lalu lintas kembali normal.
Aksi mulia Azmiadi itu sangat dipuji warga setempat. Dia langsung mendapatkan apresiasi dari komandannya, Dandim 0901/Samarinda Kol Arm Novi Herdian SH, MM. “Kami bangga Kopka Azmiadi menunjukkan pribadi prajurit sejati, yang ikhlas menolong rakyat,” kata Novi sambil mengalungkan medali.
Azmiadi sendiri mengaku apa yang dilakukannya sudah menjadi kewajibannya sebagai Babinsa. “Nawaitu saya juga Lillahi Ta’ala, tak ada maksud lain. Semua untuk kepentingan orang banyak,” jelasnya.
Anak istrinya juga mendukung apa yang dia lakukan. Bahkan dia minta anaknya juga melakukan hal yang sama jika dibutuhkan masyarakat. “Jangan pernah ragu dan malu berbuat kebaikan kepada siapa pun,” kata ayah tiga anak kelahiran Gampong Baroh, Aceh ini.
Seminggu setelah peristiwa itu, Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun mengundang secara khusus Kopka Azmiadi menghadiri upacara peringatan HUT ke-355 Kota Samarinda, yang berlangsung di halaman parkir Gelora Segiri, Sabtu (21/1).
Dandim 0901/Samarinda Kol Arm Novi Herdian mengalungi medali ke Kopka Azmiadi.
Dengan penuh semangat Andi Harun memberikan apresiasi berupa sepeda motor dan uang Rp 10 juta kepada sang tamtama itu. “Aksi Kopka Azmiadi menjadi teladan dan inspirasi bagi semua aparat untuk bisa berbuat sesuatu bahkan melebihi panggilan tugasnya.” Kata Wali Kota.
Dandim Novi Herdian mengaku terharu dan bangga apa yang dilakukan anak buahnya membawa manfaat banyak orang. Dia menunjukkan pribadi prajurit sejati yang siap menolong rakyat walau penuh keterbatasan. Apresiasi yang sama juga diberikan Danrem 091/Aji Surya Natakesuma Brigjen TNI Dendi Suryadi serta Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
DIPANGGIL KASAD
Yang tidak pernah terbayangkan Kopka Azmiadi, berkat aksi mulianya dia didampingi Dandim mendapat undangan menghadap Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman di Mabes TNI AD Jakarta, Selasa (24/1) lalu.
Azmiadi mengaku bangganya luar biasa. Seumur-umur dia belum pernah menginjakkan kaki sampai ke ruang kerja Kasad dan bertemu langsung dengan pimpinan tertinggi TNI AD. Jenderal bintang empat. “Pak Jenderal memberikan apresiasi yang luar biasa kepada saya. Saya bangga dan terharu. Sampai sesak rasanya napas saya,” katanya berbunga-bunga.
Kasad menegaskan, upaya yang dilakukan oleh Kopka Azmiadi telah mengimplementasikan Tujuh Perintah Harian Kasad khususnya perintah ke-5 dan ke-6. Dalam perintah ke-5 Kasad, prajurit TNI harus hadir di tengah kesulitan masyarakat apa pun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi.
Sedang dalam perintah ke-6, Kasad minta prajurit TNI melakukan tindakan yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat agar mampu menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang rakyat terhadap TNI AD.
Kejadian mobil tronton yang melintang menghalangi jalan di Gunung Manggah.
Pada kesempatan itu, Jenderal Dudung juga menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih atas upaya yang dilakukan Kopka Azmiadi. Dia yakin seluruh Babinsa di Indonesia juga melakukan hal yang sama, namun dalam bentuk yang berbeda.
“Saya yakin seluruh jajaran TNI AD , para Babinsa melakukan hal yang sama, namun dalam bentuk yang berbeda. Saya berpesan kepada seluruh prajurit TNI AD di manapun bertugas, bila untuk bangsa dan negara jangan pernah ragu-ragu berbuat. TNI AD harus dicintai rakyatnya, tetapi yang lebih hebat lagi dia harus mencintai rakyatnya,” tandas Kasad.
Sebentar lagi kita tak bisa lagi memanggil Kopral Kepala Azmiadi. Sebab Kasad Jenderal Dudung memberikan penghargaan dengan memberikan kenaikan pangkat luar biasa dari Kopka menjadi Sersan Dua (Serda). Dari tamtama naik ke bintara.
Melihat sosok Kopka Azmiadi saya jadi teringat Jenderal TNI Edi Sudrajat. Dia jenderal hebat. Edi Sudrajat satu-satunya orang yang pernah menjabat sebagai Kasad, Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) dalam waktu bersamaan di tahun 1993, era Presiden Soeharto.
“Lapor Pak Serda Azmiadi. Jalan di Gunung Manggah sudah lancar kembali. Mudah-mudahan tak ada lagi kendaraan yang “manggah” alias terengah-engah mendaki tanjakan di sana.” Selamat dan jempol untuk Babinsa TNI AD, yang hebat.(*)
*) Rizal Effendi
- Wartawan senior Kalimantan Timur
- Wali Kota Balikpapan dua periode (2011-2021)