Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Kasus suspek leptospirosis baru-baru ini terdeteksi di Kota Balikpapan, memicu kewaspadaan tinggi dari Dinas Kesehatan Kota (DKK).
Penyakit yang ditularkan melalui urine tikus ini kini menjadi perhatian utama karena penyebarannya yang meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu.
Kepala DKK Balikpapan, Alwiati mengungkapkan, bahwa langkah awal penanganan kasus suspek adalah dengan menangkap tikus yang dicurigai terinfeksi untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
“Tikus yang tertangkap langsung dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama pada ginjalnya. Hasilnya menunjukkan ada temuan positif," jelas Alwiati kepada media pada Senin (30/12/2024).
Alwiati menerangkan, bahwa angka penularan leptospirosis tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, dengan jumlah tikus yang terinfeksi juga menunjukkan peningkatan.
“Dibandingkan dengan tahun lalu, yang hanya tercatat satu kasus, tahun ini temuan tikus yang terinfeksi lebih banyak," imbuhnya.
Penyebaran leptospirosis ini perlu diwaspadai, terutama oleh keluarga dengan anak kecil. Anak-anak yang sering bermain di lantai atau merangkak lebih rentan terpapar penyakit ini melalui kontak dengan urine tikus yang mungkin tertinggal di lingkungan sekitar.
Untuk itu, DKK Balikpapan mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah dan rutin membersihkan lantai serta mencegah keberadaan tikus di dalam rumah.
“Jaga kebersihan rumah, pastikan area rumah tetap bersih, terutama jika ada anak kecil. Kami juga akan terus melakukan pemantauan dan tindakan pencegahan untuk menanggulangi penyebaran leptospirosis,” tutupnya. (rie)