KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Rabu (19/7/2023) memasuki tahun baru islam 1445 H atau 1 muharram. Momen tahun baru islam, tentu menjadi awal agar terus berbuat baik dan mengevaluasi semua perbuatan tahun lampau untuk diperbaiki pada tahun berikutnya.
Ya Ketua Asosiasi Perusahaan Industri Kariangau (APIK) Balikpapan Anwar Sadat mengatakan ditengah kesibukan dunia yang terus menjadk godaan umat muslim. Tahun baru islam menjadi momen untuk kembali menyadari bahwa waktu terus berjalan.
"Artinya, umat muslim tidak boleh hanya fokus ke dunia yang sedang dikejar, namun juga ibadah dan kebaikan yang harus terus ditebar," ujar Anwar Sadat.
Nah, tahun baru islam ini, kata dia
harus memulai babak baru yang bisa di warnai dengan perilaku yang baik serta terpuji dan menguntungkan. "Itulah langkah kita di dalam setiap memasuki tahun baru. Mengadakan instropeksi diri pada diri kita sendiri," akunya.
Memang, Tahun baru hijriyah diperingati dengan maksud agar umat Islam mampu mengambil i’tibar (pelajaran) dari peristiwa tersebut, baik i’tibar secara tekstual maupun secara kontekstual (maknawi). Secara tekstual, peristiwa sejarah hijrah mengandung makna bahwa umat Islam bisa melakukan perjalanan fisik dari satu daerah ke daerah lain. Hijrah fisik menjadi pilihan manakala di tempat lama umat Islam kesulitan mengembangkan inovasi, kreasi dan membangun peradabannya.
Dalam Bulan Muharram bagi umat Islam dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama “Yastrib”. Sebenarnya kejadian hijrah Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal.
Adapun pemahaman bulan Muharram sebagai bulan Hijrah Nabi, karena bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah yang oleh Umar bin Khattab, yang ketika itu beliau sebagai khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama Tahun Hijriah. (and)