Kaltimkita.com, PENAJAM,- Potensi pengembangan ternak sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dipandang cukup menjanjikan. Selain memang masih banyaknya lahan yang ada, kebutuhan pakan juga banyak tersedia. Selain itu permintaan hewan sapi di PPU juga cukup tinggi, sehingga ketersediaan hewan sapi yang ada saat ini dapat dikatakan belum dapat memenuhi permintaan pasar.
Salah satu contoh pengembangan ternak sapi yang dijalankan oleh kelompok tani Semoga Jaya yang berada di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU ini. Dengan keuletan anggotanya, pengembangan ternak sapi melalui inovasi Mini Ranch (Kandang Penggembalaan Mini) yang dipadukan dengan kegiatan pertanian tersebut mampu membawa kemajuan bagi seluruh anggotanya.
“Dulu sekitar awal tahun 2019 lalu jumlah sapi-sapi kami di sini hanya 7 ekor. Alhamdulillah saat ini sudah sebanyak 27 ekor, “kata Ketua Kelompok Tani Semoga Jaya, Muhammad Rifai saat bincang bersama Bagian Humas Setkab. PPU, Selasa, (27/6) belum lama ini.
Muhammad Rifai memaparkan bahwa dari kegiatan beternak tersebut anggota kelompok tani yang ia ketuai telah memadukan kegiatan beternak dengan berkebun aneka ragam sayur- mayur dan buah-buahan seperti nanas, buah naga, jagung termasuk pengembangan rumput pakan sapi dan tanaman lainnya. Kemudian berbagai tanaman yang ada tersebut memanfaatkan pupuk organik dari kotoran sapi yang ada.
“Untuk sayur-sayuran di sini kami cukum memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai pupuk organik, “ungkapnya.
Selain dijadikan pupuk organik untuk kebutuhan petani tambah Rifai, kotoran ternak juga telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar bio gas yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga kelompok tani sehari-hari.
“Alhamdulillah penggunaan kotoran sapi sebagai bahan bakar bio gas ini telah kami rasakan manfaatnya untuk kebutuhan rumah tangga anggota kami, “ ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa kelompok tani semoga jaya saat ini memiliki 20 orang anggota dengan luas lahan yang dikelola lebih kurang 20 haktare lebih. Dirinya berharap kedepannya ada perhatian yang lebih besar dari pemerintah sehingga dapat membawa kemajuan bagi pertanian yang ada di Kabupaten PPU termasuk kelompok tani semoga jaya yang sebelumnya merupakan kelompok tani Bunga Bayam ini.
Seperti diketahui, pembangunan inovasi mini ranch telah diyakini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, baik melalui pendapatan langsung dari hasil usaha peternakan, maupun pendapatan tidak langsung dari kegiatan lain yang ada akibat adanya usaha ini. Pendapatan-pendapatan langsung bagi pemilik ternak dapat berupa peningkatan penghasilan yang merupakan dampak dari peningkatan produktifitas ternak.
Selain pendapatan langsung petani, adanya mini ranch dapat memberikan pendapatan tidak langsung seperti adanya pengurangan biaya pupuk bagi masyarakat petani di lingkungan pertanian karena adanya pengelolaan kotoran ternak sebagai pupuk organik. Kabupaten PPU adalah salah satu kawasan pengembangan ternak sapi di Propinsi Kalimantan Timur.
Inovasi mini ranch merupakan pembaharuan sistem dan terintegrasi dengan hasil yang diharapkan dapat terukur dan memberi nilai tambah atau manfaat lebih bagi pengelola yaitu peternak.
Melalui inovasi Mini Ranch yang sudah berkembang tersebut diharapkan kedepannya dapat memberikan kualitas hasil lebih meningkat dengan penyempurnaan beberapa sisi manajemen pemeliharaan seperti pakan, reproduksi, penanganan penyakit maupun tata niaga pemasaran produk. Dengan demikian petani optimis inovasi ini akan terus berlanjut dan direplikasi secara bertahap oleh kelompok tani lainnya. ( Subur Priono/Humas Sekab PPU )