KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) menggelar Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan (SNITT), Sabtu, (6/11/2021) secara virtual. Menghadirkan keynote speakers yakni Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Prof. Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Prof. Dr. Chairul Irawan, S.T., M.T serta Direktur PT. Komatsu Remanufacturing Asia, Nasihin.
Dalam seminar kali ini, mengangkat tema The Role of Vocational Education in Support of The Energy Revolution.
Salah satu keynote speakers Prof. Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D menjelaskan tentang transisi energi Indonesia. Secara global energi terbarukan dan nuklir ditargetkan menggantikan peran energi fosil. Peran energi fosil menurun dari 80 persen di 2020, menjadi hanya sekitar 20 persen pada 2050.
“Peran sektor minyak dan gas bumi dalam energi nasional serta global akan semakin menurun sejalan dengan target net zero emission global. Dalam mendukung peranan gas bumi dalam transisi energi, pemerintah mendorong peningkatan produksi dan infrastruktur gas bumi nasional,“ ujarnya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Prof. Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D,
Untuk mendukung hal tersebut, mantan Direktur Poltekba ini menambahkan diharap para lulusan pendidikan vokasi dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja dalam pembangunan sektor energi sesuai standar kompetensi yang disyaratkan.
Selain pemaparan, ia sedikit mengenang saat masih menjabat sebagai Direktur Poltekba. Berkat dukungan Wali Kota Balikpapan saat itu yakni Imdad Hamid, kampus vokasi Kota Minyak ini bisa berkembang pesat.
”Termasuk dukungan seluruh dosen dan pejabat di lingkungan Poltekba. Berharap Poltekba bisa semakin maju di dunia pendidikan,“ harapnya.
Sementara Direktur Poltekba Ramli, S.E., M.M dalam sambutannya memgatakan peningkatan efektivitas riset dan energi antara perguruan tinggi dan lembaga penelitian harusnya menjadi semangat yang menyatu dalam rangka menyelesaikan masalah real yang dibutuhkan dalam dunia industri dan masyarakat.
Oleh karena itu, ia berharap agar dunia industri bisa memberikan feedback kepada perguruan tinggi tentang produk inovasi yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga pengembangan sains dan IPTEK dapat mencapai sasaran.
”Karena itu berharap daalm webinar ini tidak saja saling komunikasi hasil penelitian yang ingin dicapai dalam semua bidang, tapi juga merumuskan berbagai usulan kebijakan yang menyatukan dunia industri dan perguruan tinggi khususnya Poltekba,” kata Ramli.
Wali Kota Balikpapan melalui Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan Agus Budi Prasetyo mengatakan atas nama Pemerintah Kota memberikan apresiasi kepada Poltekba dalam melaksanakan kegiatan ini. Bahkan mengundang berbagai stake holder yang berkompeten.
Para peserta cukup antusias mengikuti seminar nasional.
Tema yang diangkat juga cukup menarik. Dikatakan The Role of Vocational Education in Support of The Energy Revolution memiliki arti peran pendidikan kejuruan salah satunya dengan mengembangkan peserta didik yang siap kerja. Memasuki industri 4.0.
”Pendidikan dan pelatihan vokasi kejuruan harus diperkuat seiring bergesernya strategi pembangunan dari pembangunan infrastruktur fisik menjadi pembangunan manusia. Itu harus dipersiapkan, terlebih Balikpapan dihadapkan dengan IKN. Tentunya akan menghadapi kegiatan proses infrastruktur di kawasan IKN,“ jelasnya.
”Pengembangan SDM harus diutamakan keterampilan dibanding teoritis,“ tambahnya.
Sementara dalam webinar ini, Ketua Panitia SNITT Erick Sorongan mengatakan total ada 51 peserta pemakalah dan 10 peserta non makalah berpartisipasi. Mereka tersebar di seluruh Indonesia. Mulai dari Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta, Bandung, Kabupateng Bangka, Muaro Jambi, Sleman, Tapanuli, Tapanuli Utara, Banjar Baru, Madiun, Malang, Palembang, Pekan Baru, Samarinda hingga Sukoharjo.
”Mewakili panitia, berterima kasih kepada para peserta yang sudah berpartisipasi. Termasuk para sponsor yang berkontribusi dalam pelaksanaan SNITT ini,“ ujar Erick Sorongan. (and)