KaltimKita.com, TANA PASER - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Tana Paser menggelar penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Jaya Investama Terminal (JIT). Kerjasama yang dilakukan adalah pemanfaatan lahan dan pengembangan fasilitas pelabuhan Tana Paser. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tana Paser.
Capt. Aditya Karya menyampaikan kesepakatan ini merupakan implementasi Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 386 tahun 2023 tanggal 29 Maret 2023 tentang pelaksanaan sewa barang milik negara.
Dengan ditandatangani hari ini maka sudah ada jaminan hukum untuk sewa barang milik negara atau bangunan/tanah pada KUPP Kelas II Tana Paser Tujuan perjanjian sewa ini adalah sebagai pedoman kedua belah pihak dalam pemanfaatan barang milik negara berupa sebagian tanah atau bangunan untuk mengoptimalkan aset negara, dan meningkatkan pendapatan negara bukan pajak. "Semoga kerjasama ini membawa banyak manfaat buat kita semua," kata Aditya, Jum'at (14/4).
Direktur Utama PT Jaya Investama Terminal Moch Chairoel Anwar menyampaikan pengesahan perjanjian kerjasama ini adalah amanah besar dari negara dan selanjutnya tinggal pelaksanaan di lapangan.
Di sisi lain beberapa perencanaan terhadap pengembangan kegiatan pelabuhan sudah didiskusikan sejak lama. Beberapa fasilitas pun sudah disiapkan, terutama untuk bongkar muat barang jenis Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit. PT JIT akan menamakan lokasi pelabuhan yang dikelola yaitu Pondong Liquid Loading Point.
"Semoga ke depan dengan adanya penyediaan fasilitas PLLP yg akan dibangun ini nantinya dpt memberikan kontribusi bisa memperbaiki kinerja muatan CPO di Terminal / Dermaga Umum Pelabuhan Tana* Paser," kata Chairoel.
Dengan standar yang diberikan pemerintah, proses loading CPO bisa lebih baik lagi dan optimal. PT JIT menargetkan 100 ton per jam untuk pelayanan operasional muatan CPO. Secara paralel perusahaan sudah sudah berjalan.
Jika sudah disahkan kerjasama, langsung mempersiapkan sesegera mungkin. "Mungkin Mei atau paling lambat di awal Juni sudah bisa beroperasi," katanya.
Hadir dalam kegiatan yang sekaligus berbuka puasa bersama ini para stakeholder pelabuhan, dari perwakilan perusahaan kelapa sawit, Polri, TNI AL, dan perwakilan pemerintah daerah Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Paser Adi Maulana.
Adi mengatakan kelancaran aktivitas di pelabuhan akan berdampak pada perekonomian di Paser. "Multiplayer efeknya pasti dirasakan meskipun ini kerjasamanya dengan instansi vertikal," kata Adi. (wir)