Kaltimkita.com, KUTAIKARTANEGARA – 11 Desa Bersih Narkoba (Bersinar) yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) sejak tahun 2021 hanya ada tiga yang berhasil dijalankan sebagai pilot project.
Seluruhnya tersebar di Kecamatan Sebulu, Muara Kaman, Muara Jawa, Loa Kulu. Selanjutnya Kecamatan Anggana, Kota Bangun, Marangkayu, Loa Janan, Kenohan, Kembang Janggut dan Muara Badak.
Desa Loa Duri Ilir (Kecamatan Loa Janan), Sumber Sari (Kecamatan Sebulu) dan Genting Tanah (Kecamatan Kembang Janggut) dikatakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar, Rinda Desianti yang efektif
“Ketika kita berbicara tentang Desa Bersinar, tentunya ada beberapa indikator yang kemudian menetapkan wilayah tersebut jadi Desa Bersinar,” kata Rinda.
Dia menambahkan bahwa 8 indikator tersebut diantaranya, adanya kasus kejahatan narkoba, angka kriminalitas, bandar pengedar narkoba, kegiatan produksi narkoba, angka penggunaan narkoba. Serta faktor ditemukannya barang bukti narkoba, sebagai pintu masuk narkoba, dan kurir narkoba.
Untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba di Kukar, pemkab terus berupaya meningkatkan realisasi keberadaan Desa Bersinar. Bahkan pada tahun ini Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur (BNNP Kaltim), berencana untuk melakukan pembinaan di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, sebagai Desa Bersinar.
“Iya Desa Tanjung Limau itu memang sudah ditetapkan merupakan bagian dari 11 Desa Bersinar di Kukar, hanya saja memang dalam pelaksanaannya itu dibina langsung oleh BNNP Kaltim,” bebernya.
Dalam proses pembinaan menjadikan sebuah Desa Bersinar bukanlah perkara mudah. Rinda menjelaskan Perlu waktu sekitar 3-5 tahun dalam melihat progresnya.
Namun Pemkab Kukar optimis, bahwa Desa Bersinar dapat terwujud di Kukar. Jika melihat progres dari desa yang ditetapkan menjadi pilot project penetapan Desa Bersinar. Salah satunya adalah di Desa Loa Duri Ilir, dimana progres relawan yang ada disana menunjukan pencapaian yang sangat luar biasa.
Seperti diketahui dalam penetapan Desa Bersinar, dibarengi dengan pembentukan beberapa unit relawan, mulai dari relawan pencegahan, pemberantasan dan rehabilitasi. “Mereka giat mensosialisasikan bahaya narkoba. Sehingga semakin banyak masyarakat yang tahu bahaya narkoba, tingkat keinginan mencoba menjadi mengecil,” tutupnya. (ian)
Infograsi