Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Persoalan air bersih yang kerap menghatui masyarakat membuat Pemerintah Kota Balikpapan berusaha mencarika solusi guna mengakhiri persoalan krisis air bersih. Kolaborasi dengan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), berbagai langkah konkret tengah digulirkan guna menjamin ketersediaan air baku hingga beberapa tahun mendatang.
Salah satu proyek strategis yang kini menjadi prioritas adalah pembangunan Embung Aji Raden, yang ditargetkan rampung pada 2027. Embung tersebut dirancang menjadi sumber utama tambahan air baku yang akan terhubung langsung dengan jaringan pipa transmisi menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA) Teritip.
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menjelaskan bahwa keberadaan embung akan diperkuat dengan pembangunan IPA Teritip Tahap II berkapasitas 200 liter per detik. Proyek ini diharapkan menjadi solusi jangka menengah untuk wilayah Balikpapan Timur, kawasan yang selama ini paling sering mengalami gangguan distribusi air bersih.
“IPA Teritip Tahap I saat ini sudah melayani sekitar 16 ribu sambungan rumah. Namun karena adanya kehilangan air atau non-revenue water (NRW) sebesar 26,93 persen, layanan efektifnya hanya sekitar 14 ribu sambungan,” ujar Yudhi, Kamis (23/10/2025).
“Jika tahap dua terealisasi, kapasitas layanan bisa meningkat sekitar 11 ribu sambungan baru,” tambahnya.
Selain membangun fasilitas baru, PTMB juga menyiapkan program revitalisasi IPA Gunung Tembak yang saat ini hanya berkapasitas 10 liter per detik. Optimalisasi sumur dalam serta Intake Solok Api juga masuk dalam daftar prioritas untuk memperkuat pasokan air baku.
“Bila seluruh proyek ini tuntas, wilayah timur dan sebagian selatan Balikpapan dipastikan aman dari krisis air,” tegas Yudhi.
Untuk mempercepat realisasi proyek, PTMB mengusulkan dukungan anggaran dari Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya. Yudhi memastikan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat akan dilakukan secara proporsional agar pembangunan berjalan sesuai jadwal.
Sambil menanti rampungnya Embung Aji Raden, PTMB juga menyiapkan tambahan pasokan melalui SIPA Waduk Manggar pada tahun depan. Program ini diperkirakan mampu menambah kapasitas antara 50 hingga 100 liter per detik, sekaligus menstabilkan suplai air di wilayah Kampung Baru dan sekitarnya.
“Kalau semua proyek berjalan sesuai rencana, mulai dari SIPA, sumur baru, hingga embung, kami optimistis masalah kekurangan air di Balikpapan bisa terselesaikan. Kami sudah menyiapkan peta jalan dari program jangka pendek hingga jangka panjang,” tutup Yudhi. (*)


