Tulis & Tekan Enter
images

GAS GAS: Riyon saat melakoni hobi berpetualangnya dengan menjajal rute berlumpur di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Penuhi Ekspektasi dalam Berpetualang, Riyon Pilih Tunggangi Yamaha WR 155 R

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Para petualang sejati tentunya tidak asal dalam memilih tunggangan. Ketangguhan serta ketahanan adalah alasan pertama yang diutamakan dalam memilih jenis motor sebagai patner melakoni jiwa berpetualang.

Ya, seperti halnya Mohammad Riyon. Warga Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan ini, mengaku tidak sembarangan memilih roda dua untuk memenuhi segala ekpektasinya dalam berpetualang. Oleh karena itu, Riyon sejatinya lebih memilih Yamaha WR 155 R yang diyakininya mampu diandalkan guna melibas segala medan tersulit sekalipun.

Dalam kesempatannya, Riyon menjelaskan alasan mengapa ia mempercayai motor jenis trail keluaran Yamaha itu. Baginya, di samping memberikan kenyamanan mengaspal di on-road, motor sporty yang sudah digunakannya selama setahunan itu juga sangat garang saat dipake off-road menjajal medan berlumpur sekalipun.

“Dari segi teknologi dan engine motorku ini sudah injeksi. Apalagi ditunjang dengan keunggulan pada suspension, dan tenaga mesin cukup bertenaga digunakan berpetualang meskipun bobot motor sendiri 134 Kg” ungkap Riyon saat diwawancari wartawan kaltimkita.com, Sabtu (15/7/2023).

Tergabung dalam komunitas motor “Privater”, Riyon mengaku sering melakukan perjalan keluar kota. Dan menurut pekerja swasta ini, Yamaha WR 155 R yang mengusung tema The Real Adventure Partner sudah serasi dengan gaya hidupnya.

Di sisi lain, Yamaha WR 155 R dinilainya lebih baik dari kompetitor sejenisnya yang memiliki suspension lebih nyaman saat digunakan ke perjalan jauh. Pun begitu, memiliki kapasitas tangki sebesar 8,1 liter.

Untuk suspensi bagian belakang, Yamaha WR 155R dilengkapi dengan Link Type Monocross bertekanan yang menggunakan oli, sehingga dapat diatur tingkat kekerasannya sesuai dengan preferensi pengguna.

“Rute terjauh adventure kami itu sudah sampai ke tengarong hingga banjarmasin. Dan syukurnya motor ini tidak memberikan keluhan,” ujar pria penggemar otomotif itu.

“Bahkan saat menguji ke zona sulit dan posisi ban belakang tengelam di dalam lumpur, motor ini mampu melibasnya,” tambahnya bangga.

Dengan memiliki dimensi panjang 2.145 mm, lebar 840 mm dan tinggi 1.200 mm, Riyon merasa Yamaha WR 155 R miliknya sangat serasi dengan postur tubuhnya yang terbilang tinggi. Apalagi didukung dengan kemampuan menghasilkan daya maksimal 16,7 hp/10.000 rpm dan torsi 14,3 Nm/6.500 rpm. Itu artinya, Yamaha WR 155R menjadi motor trail kelas 150 cc paling bertenaga di Indonesia.

Terlebih lagi, lanjutnya, pabrikan juga sudah melengkapinya dengan sistem transmisi manual 6 percepatan, yang notabenenya tidak dimiliki para pesaingnya yang Cuma 5-speed. Kompresinya mencapai 11,6:1 dan disokong sistem pengabutan injeksi.

“Makanya saya sangat pede waktu menggeber kuda besi ini disegala medan,” kata lelaki berusia 30 tahun itu.

Tak hanya demikian, motor itu pun dilengkapi dengan fitur berteknologi dengan spidometer LCD multifungsi. Ada berbagai macam informasi bermanfaat untuk aktifitas adventure. Semacam indikator Bar-Graph putaran mesin atau takometer, odometer, tripmeter, rata-rata konsumsi bahan bakar, indikator transmisi dan jam.

Fitur lainnya ada hazard lamp yang berfungsi sebagai tanda ketika pengendara mengalami kondisi darurat. Yang tentunya lebih lengkap dan canggih dibanding pesaingnya.

“Secara kesimpulan, motor ini saya rasa sudah cukup untuk saat ini,” tutup Riyon.

Sebagai informasi tambahan, Yamaha WR 155 R menggunakan basis mesin yang sama dengan Yamaha R15, MT-15, ataupun XSR 155. Berkapasitas 155 cc, SOHC, liquid cooled, 4 langkah dengan teknologi VVA. Berkat teknologi sistem katup, variabel, motor tersebut mampu menghasilkan akselerasi yang sangat cepat. Selain itu, tenaga dan torsinya, diklaim tetap mantap di putaran bawah. Menghasilkan performa lebih optimal saat melewati medan off-road ataupun on-road.

Mesin ini juga disajikan dengan pendinginan radiator. Yup, sistem distribusi suhu mesin dengan sirkulasi cairan ini memang menjamin mesin bisa bekerja lebih optimal. Model kompetitor, tak satupun yang pakai. Hanya saja, kami masih sangsi efektivitas radiator pada motor trail 150 cc. Pasalnya, untuk mendinginkan, dibutuhkan kecepatan motor yang cukup. Sedangkan kita tahu sendiri saat bertualang di medan off road, kecepatan biasanya rendah. Bisa saja, Yamaha mempertimbangkan penggunaan dalam kota. Perlu diuji lebih lanjut.

Beralih ke sektor rangka. WR gunakan teralis semi double Cradle. Merupakan sasis baru yang dikembangkan secara khusus. Dirancang menyesuaikan mounting engine 155 cc VVA. Pengendalian motor jadi lebih stabil, meningkatkan kenyamanan berkendara melewati berbagai medan jalan.

Roda depan berukuran 21 inci dan belakang 18 inci. Keduanya dibalut ban tipe cross berukuran 2,75 depan dan 4,10 belakang. Peleknya jari-jari bahan alumunium. Selain ringan, pelek model ini juga lebih aman digunakan di berbagai kondisi jalan. Sanggup meredam getaran pada mesin, dan lebih fleksibel ketika menghantam lubang. Perawatan juga lebih mudah.

Penghenti laju bagian depan, mengandalkan cakram berukuran 240 mm. Dijepit dengan kaliper 2 piston. Belakangnya 220 mm dikawal kaliper 1 piston. Kedua disk brake menganut model kembang, yang diklaim lebih mudah melepas panas. (lex)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


TAG

Tinggalkan Komentar