Kaltimkita.com, Penajam – Dalam upaya meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat Penajam Paser Utara (PPU), Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, menegaskan pentingnya peran perusahaan yang beroperasi di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) untuk membuka lebih banyak peluang kerja bagi tenaga kerja lokal.
Meskipun Job Fair 2024 di PPU telah sukses diadakan, hanya ada dua perusahaan dari IKN yang ikut serta dalam acara tersebut. Zainal mengungkapkan komitmennya untuk mendekati lebih banyak perusahaan di IKN agar mereka membuka kesempatan kerja lebih luas bagi masyarakat PPU.
“Baru dua perusahaan, nanti kita akan dekati. Sekarang ini sudah ada groundbreaking di IKN, dari perusahan-perusahaan itu kita dekati,” kata Zainal saat ditemui di acara Job Fair 2024 yang diselenggarakan pada 26 September 2024.
Zainal menjelaskan bahwa PPU merupakan salah satu daerah yang berdekatan dengan IKN, sehingga logis jika masyarakat PPU mendapatkan prioritas dalam proses rekrutmen di perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut.
Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah meminta perusahaan untuk memberikan privilege khusus bagi pelamar yang memiliki KTP PPU. Hal ini bertujuan agar para pencari kerja dari PPU memiliki peluang lebih besar untuk terserap ke dalam dunia kerja, terutama di proyek pembangunan IKN yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Dari masing-masing perusahaan di IKN sudah kita sampaikan dan minta kontaknya, selain itu kita sudah minta pokoknya kalau KTP (pelamar kerjanya) PPU, harus dapat privilege dan penilaiannya dapat bonus,” ujar Zainal dengan optimisme.
Permintaan khusus ini bertujuan agar angkatan kerja lokal PPU tidak hanya menjadi penonton di daerah mereka sendiri, tetapi menjadi bagian aktif dalam pembangunan yang sedang berlangsung di IKN. Menurut Zainal, penyerapan tenaga kerja lokal sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat PPU dan memberikan kesempatan yang adil bagi mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.
“Paling tidak itu bisa mendorong angkatan kerja di kita itu bukan menjadi penonton saja tetapi menjadi subjek,” pungkasnya. (Adv)