KALTIMKITA.COM, SANGATTA - Adanya program bantuan kementerian Pertanian Republik Indonesia berupa hewan ternak sapi langsung disambut positif oleh Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur Joni., S.Sos belum lama ini saat di wawancarai KaltimKita.Com ketika tengah duduk bersama Bupati Kutai Timur Drs. H. Adriansyah Sulaiman, M. Si. Dari pengamatan Joni (sapaannya) program bantuan sapi dari kementerian Pertanian RI bukan lagi sesuatu hal baru dikalangan para peternak sapi di Kutim.
"Ketika sekian lama bantuan sapi dari Kementerian Pertanian hampir rata - rata para petani kala itu beramai-ramai membangunkan kandang namun pada kenyataannya sapi bantuan tak kunjung tiba," urai ketua legislatif di Kutim ini.
Terlebih lagi kata ketua DPRD Kutim mengungkapkan sapi yang belum diterimanya menyebabkan kandang mangkrak alias kosong tanpa hewan ternaknya sehingga kondisi kandang lamban laun menjadi rusak dan dipenuhi rumput liar atau semak belukar.
"Dalam menyikapi akan hal tersebut maka nantinya saya akan berpikir keras. Bagaimana caranya bantuan sapi bagi peternaknya yang ada di Kutim dapat benar - benar menerima sapi bantuan tersebut, " jelas Joni.
Lantas berpikir keras seperti apa yang dimaksudkan Joni itu? "InsyaAllah saya akan memasukan anggaran aspirasi bantuan sapi dalam Pokok pikiran (Porkir) anggota DPRD, namun dari ketentuan yang ada pada SIPD jumlahnya terbatas jadi tidak semua kelompok ternak sapi yang ada di Kutim dapat semuanya, kemungkinan agar memenuhi kuota keseluruhannya bisa saja penyalurannya secara terbatas, " tutup orang nomor satunya di kantor dewan. (adv/rin/aji)
.jpg)
