Oleh: Dr.Isradi Zainal
Rektor Uniba, Direktur Indeks Survei Indonesia (Insurin), Koordinator Mitra Nusantara
Di akhir tahun 2022 kami diundang memberi orasi ilmiah di acara wisuda Universitas Patompo Makassar dengan tema 'IKN Nusantara, transformasi menuju Indonesia Emas'. Acara tersebut berlangsung di pagi hari di Hotel Claro Makassar, Sabtu (31/12/2022).
Sesaat setelah memberi orasi sejumlah undangan membisikkan bahwa kegiatan untuk mengupas IKN secara jelas perlu terus dilakukan seperti yang disampai oleh Rektor Uniba kata mereka.
Ungkapam demikian juga sempat saya dapatkan saat memberi kuliah umum di AMKOP Makassar beberapa minggu sebelumnya. Sore hari tanggal 31 Desember 2022 sesaat setelah mendarat di Bandara kami dijemput istri dan anak anak untuk menyambut tahun baru di Sepaku, wilayah yang menjadi bagian utama dari Ibu Kota Nusantara.
Malam harinya setelah tiba di Sepaku, kami berbaur dengan plt. camat Sepaku dan warga untuk dialog, makan bareng dan melakukan semacam refleksi di akhir tahun. Selain itu kami bersama Pak plt. Camat dan warga nyanyi bersama menyambut tahun baru 2023.
Pada acara refleksi kami diberi kesempatan oleh plt. Camat Sepaku untuk menyampaikan sepatah kata terkait IKN dan mendoakan agar warga Sepaku, IKN dan Mitra IKN dapat berperan dalam mendukung IKN dan berharap agar tidak tertinggal dengan laju pembangunan IKN yang sangat marak.
Saya mendoakan agar warga Sepaku, IKN dan Kaltim tidak sekedar jadi penonton tapi ikut maju bersama dengan pesatnya pembangunan IKN. Pada kesempatan tersebut sejumlah yang hadir menyampaikan kalau mereka adalah Pekerja Konstruksi yang tinggal di area Hunian Pekerja Konstruksi (HPK).
Kami menyempatkan bermalam di Sepaku untuk mengupayakan agar keesokan harinya yakni 1 Januari 2023 bisa mengunjungi titik 0, Hunian Pekerja Konstruksi dan mengamati suasana Pembangun IKN di awal tahun. Sebagai pendukung IKN kami ingin di tahun 2023 IKN sukses dibangun agar bisa menjadi trigger bagi pembangun kawasan lainnya dan bisa menjadi penyemangat investor.
Salah satu langkah yang kami lakukan adalah dengan membentuk organisasi MITRANUSA atau MITRA NUSANTARA. Mitra merupakan singkatan dari Masyarakat Indonesia untuk Transparansi Nusantara. IKN harus dibangun secara transparan. Keesokan harinya tepatnya 1 Januari 2023, kami bersama tim mendeklarasikan terbentuknya MITRANUSA atau MITRA NUSANTARA di titik 0 IKN.
Mitra Nusantara sesuai dengan namanya akan menjadi mitra pemerintah dan masyarakat lainnya agar IKN tidak melenceng dari tujuan semula dan agar IKN dalam penyelenggaraannya bisa memenuhi aspek sebagai kota 'Bersahaja' (Bersih, Sehat, Aman, Hijau, Adil dan Sejahtera). Konsep bersahaja kami tekankan agar IKN ini dibangun dengan prinsip tersebut untuk melengkapi konsep smart, green, forest, sustainable city dan lain-lain.
Konsep 'bersih' punya makna agar dalam penyelenggaraan kegiatan di IKN bisa dilaksanakan secara bersih dari Kolusi, Korupsi, nepotisme dan koncoisme. Bersih juga punya makna agar IKN menjadi Kota Bersih dan jika perlu terbersih di Nusantara. Kami ingi agar IKN miliki konsep pengendalian sampah yang mumpuni dan terbaik.
'Sehat' punya makna agar IKN dibangun sebagai Kota sehat dengan sejumlah Indikator Kota sehat, selain itu kami berharap agar aspek kesehatan warga IKN bisa menjadi perhatian. Warga IKN yang kami maksudkan adalah mereka yanh saat ini berrempat tinggal di IKN baik warga setempat maupun para pekerja yang mulai berdatangan di IKN.
Semua pekerja IKN mesti dijamin kesehatannya. Untuk warga setempat sedini mungkin sudah disiapkan langkah untuk menjadikannya warga yang sehat dengan fasilitas kesehatan yang memadai. 'Aman' punya makna agar IKN aman dari banjir, macet, polusi, gempa, penyakit dan bencana lainnya. Mitigasi becana mesti disiapkan agar IKN bisa menjadi kota yang betul betul aman.
Langkah pemerintah dan OIKN untuk menjadikan IKN sebagai kota green, smart,forest, sponge dan sustainable city mesti terus di kawal dan tidak melenceng. Untuk itu mitra nusantara akan terus mendukung upaya pemerintah dan OIKN dalam mencapainya.
Mitra nusantara akan menggalang dukungan dalam mengawal pembangunan IKN. 'Hijau' punya makna agar dalam membangun IKN agar betul betul diperhatikan aspek sebagai kota hijau seperti yang dicanangkan di Peraturan IKN. Kota hijau yang 75 persen merupakan hutan dimana 10 persen diantaranya untuk pangan.
Kota hijau punya makna juga sebagai kota yang dibangun dengan green construction. 'Adil' punya makna agar IKN dibangun sebagai kota yang adil, baik terhadap warga lokal maupun warga yang akan menjadi bagian dari IKN dan oara pekerja. Mereka yang punya antusias dalam mendukung dan membangun IKN mesti dilibatkan.
Mereka tidak boleh jadi penonton. Apalagi mereka yang memang sudah lama terlibat dalam mengawal IKN. Mengabaikan mereka sama denga melakukan ketidak adilan. Apalagi mereka yang sudah bermukim dan bekerja di IKN. 'Sejahtera' punya makna bahwa apapun kebijakan terkait dengan IKN harus bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Untuk menjadikan warga IKN dan sekitarnya sebagai warga yang sejahtera, maka aspek pembangunan SDM mesti diperhatikan. Pemerintah mesti menggelontorkan dana tidak saja untuk infrastruktur tapi juga untuk pembangunan SDM.
Salah satu cara mewujudkan kota sejahtera adalah dengan majukan kesehteraan umum, mewujudkan generasi yang cerdas dan mewujudkan masyarakat nusantara yang cinta damai. Langkah ini mesti dilakukan sejak awal. Di awal tahun 2023 tersebut kami juga sempat berkeliling melihak perkembanvan pembanvunan IKN termasuk ke lokasi Hunian Pekerja Konstruksi.
Hunian ini sempat kami kunjungi beberpa minggu sebelumnya dan berdialog dengan pekerja. Kami mengapresiasi pemerintah yang membangun Hunian ini sesuai rencana dan berharap agar para pekerja diperhatikan secara maksimal.Aspek sosial, kesehatan, keselamatan dan ketenagakerjaan yang menjadi hak mereka harus terperhatikan.
Kami juga berharap agar pemerintah dan otorita IKN yang terlibat dalam pembangunan IKN jangan eksklusif, tapi terus bersinergi dengan warga. Jangan ada kesan menjaga jarak dan seolah olah IKN hanya menjadi tanggung jawabnya. Amanah itu hanya sesaat dan bisa dicabut setiap saat. Jangan ada kesan menjaga jarak. Jangan ada kesan seolah olah paling tahu dan paling bertanggung jawab. Jangan abaikan mereka yang ingin terlibat. (*)