Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Air yang menggenangi kawasan permukiman warga di RT 52, Perumahan Griya Permata Asri (GPA), Balikpapan Selatan dalam sebulan terakhir ini tak kunjung surut. Justru ketinggian air terus bertambah seiring dengan hujan yang mengguyur Kota Balikpapan sejak Kamis (20/7/2023) malam kemarin. Akibatnya, belasan rumah terendam air dengan ketinggian maksimal mencapai dada orang dewasa.
“Kemarin memang sempat ada pompa yang disiapkan pemerintah. Tapi sekarang sudah ditarik, kami tidak paham kenapa diambil, padahal genangan air semakin tinggi rumah yang terdampak semakin banyak,” ujar Heri, kecewa.
Kekecewaan Heri cukup beralasan, sebab, pemerintah dan pengembang cenderung lamban dalam menuntaskan persoalan genangan air ini. Padahal, kondisi yang dialami warga sudah berlangsung selama sebulan. Namun, hingga saat ini belum ada langkah berarti, baik dari pemerintah maupun pengembang.
“Terus kalau seperti ini, kami mau mengadu ke mana lagi. Pemerintah tolonglah kami, kalau seperti ini nantinya pasti semakin parah,” pinta Heri.
Ditambahkan Heri, saat ini ketinggian air yang menggenang juga semakian bertambah. Ini menyebabkan, rumah warga yang tergenang air juga semakin banyak. Sebagian warga, sebut Heri memilih mengungsi karena air sudah masuk ke dalam rumah, dengan kedalaman maksimal setinggi dada orang dewasa.
Begitu juga dengan Heri, dia mengaku istri dan kedua anaknya sudah mengungsi ke tempat keluarga lantaran kondisinya sudah tidak memungkinkan.
“Saya tetap bertahan untuk berjaga-jaga di sini (GPA). Saya justru khawatir kalau kami semua mengungsi nanti malah tidak segera ada tindakan karena dianggap tidak ada penghuninya lagi,” terangnya. (bie)
.jpg)
