Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Seiring rencana Pemerintah Pusat dalam memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur pada 2024, menjadikan Kota Balikpapan menjadi wilayah yang memiliki peluang menjanjikan untuk berinvestasi khususnya di sektor properti.
Sejalan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), minat masyarakat untuk berinvestasi dan memiliki hunian di Balikpapan pun kian meningkat.
Berdiri di atas lahan seluas 274 hektar, Sinar Mas Land melalui proyek Grand City Balikpapan mendukung pengembangan daerah di Balikpapan dengan menghadirkan township development pertama sekaligus terbesar di Kalimantan Timur. Pergeseran fokus pembangunan ke Kalimantan Timur mendorong potensi pergerakan hunian ke Balikpapan sebagai salah satu kota utama dengan fasilitas lengkap bagi masyarakat.
Budi Widiyanto selaku Sales & Promotion Kalimantan & Sulawesi Department Head - Sinar Mas Land mengatakan, setelah sukses dengan klaster Forestville, Pineville, Hyland, Hayfield, dan Cheville, Grand City Balikpapan kembali merilis klaster hunian terbarunya yaitu Nordville.
"Klaster tersebut hadir untuk mengakomodir permintaan terhadap hunian yang lebih luas dibanding pendahulunya," kata Budi, Kamis (6/7/2023).
Budi menjelaskan, dengan unit rumah yang lebih besar dan tanah yang lebih luas, Nordville dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 1,6 miliar dengan tiga kategori yakni tipe 88 dengan luas tanah 105m2 dan luas bangunan 88m2. Kemudian tipe 117 dengan luas tanah 105m2 dan luas bangunan 117m2. Terakhir tipe 172 dengan luas tanah 200m2 dan luas bangunan 172m2.
"Nordville dilengkapi beragam fasilitas dan kemudahan bagi para penghuni, seperti jalur hijau dengan jogging track, dekat dengan kawasan pendidikan serta mini theme park di dalam klaster," ungkapnya.
Sementara itu, CEO East Indonesia Sinar Mas Land, Franky Najoan meyampaikan, bahwa dengan rumah yang lebih besar maka penghuni memiliki keleluasaan dalam beraktivitas di dalam rumah. Serta mempunyai kebebasan berkreativitas dalam hal penentuan desain interior rumah.
Pun begitu, kata dia, Nordville juga berkonsep rumah tumbuh yang artinya masih dapat dikembangkan pada masa mendatang, karena masih terdapat sisa lahan di bagian belakang.
"Hunian ini kami desain dengan pertimbangan keluarga besar yang kesehariannya aktif di dalam rumah. Selain itu, desain tampak depan rumah yang bergaya minimalis modern mencirikan gaya hidup masyarakat yang dinamis," terangnya.
Di sisi lain, Head of Corporate Communications Sinar Mas Land, Atikah Sunarya mengungkapkan, properti yang disediakan oleh Grand City Balikpapan pun tidak hanya terbatas pada hunian rumah tapak saja, namun juga area komersial. Hadirnya Grand City Food Center yang telah diluncurkan pada November 2022 lalu menjadi salah satu destinasi wisata kuliner bagi masyarakat Balikpapan.
"Food Center ini terkoneksi langsung ke arah danau buatan seluas enam hektare di kawasan Grand City, serta dilengkapi dengan area parkir yang aman dan luas hingga dapat menampung ratusan unit kendaraan," akunya.
Budi menambahkan, selain itu, mobilitas para penghuni pun semakin mudah dengan berbagai akses jalan Grand City Balikpapan yang memiliki tiga gerbang utama. Dua diantaranya telah beroperasi yakni, akses Jalan MT Haryono dan Jalan Sinar Mas Land Boulevard yang merupakan salah satu alternatif untuk mengurai kemacetan di Kota Balikpapan.
Teranyar, gerbang ketiga Grand City Balikpapan rencananya juga akan segera beroperasi. Akses jalan baru ini akan memudahkan mobilitas masyarakat untuk berkunjung ke wilayah IKN di Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Bahkan, Grand City Balikpapan dapat menjadi penghubung langsung Kota Balikpapan dengan IKN, pasalnya gerbang ini terletak di Jalan Soekarno-Hatta yang menjadi jalan penghubung antara Kota Balikpapan dan IKN," ulasnya.
Kendati demikian, lanjut Budi, Grand City Balikpapan juga tengah memasarkan Kapling Komersial dengan ukuran 2.400 m2 per-kapling yang tersedia di pinggir jalan. Dan saat ini, pihaknya terus membuka pasar bagi para konsumen yang ingin memiliki maupun berinvestasi.
Meski begitu, kata dia, lahan yang dijual dengan harga per-kapling mulai Rp 15 Miliar itu, tetap mengusung Green Land, di mana Grand City akan melihat dulu jenis usaha kepada para calon pembeli.
"Kami seleksi dulu calon pembelinya," tutupnya. (lex)