Oleh : Dr.Isradi Zainal
Rektor Uniba, Ketua Forum Masyarakat Adat Nusantara (Formanusa), Sekjen Forum Rektor PII
Langkah tim transisi otorita IKN yang melakukan dialog dengan masyarakat dan tokoh adat di 'Sepakunegara' (sekitar Penajam paser utara dan kutai kertanegara) pada kamis 1 Juni 2022 di area Bendungsn Sepaku semoi patut diacungi jempol.
Hal ini karena langkah tersebut telah menjadi kanal atau sarana bagi warga untuk menyampaikan aspirasi terkait dampak pemindahan IKN dari Jakarta ke Sepaku dan Samboja. Khususnya bagi mereka yang tinggal disekitar kawasan inti pusat pemerintahan IKN.
Dari dialog tersebut nampak jelas solusi yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah yang akan timbul. Baik masalah pertanahan maupun masalah lainnya serta upaya yang akan dilakukan dalam memberdayakan warga masyarakat yang ada di kawasan IKN dan kawasan penyangga IKN.
Pemberdayaan masyarakat ini erat kaitannya dengan perubahan kondisi sosial masyarakat saat pembangunan IKN.
Upaya pemberdayaan masyarakat lokal merupakan salah satu langkah atau solusi jitu dalam mengatasi dampak pemindahan IKN. Hal ini karena langkah ini memberi ruang bagi masyarakat lokal dalam berperan dan meningkatkan kesejahteraan mereka dengan adanya IKN.
Untuk mewujudkan, diperlukan pemetaan sosial ekonomi atau economic social map. Hasil pemetaan ini bisa dijadikan dasar dan membantu masyarakat dalam mendapatkan pendidikan, pelatihan dan kesempatan kerja. (*)