Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya mempercepat jangkauan vaksinasi Covid-19. Meski demikian, hal itu terhambat dengan ketersediaan stok vaksin yang sudah habis. Yang ada sekarang tinggal vaksin milik kepolisian dan TNI, namun jumlahnya tidak banyak.
"34 vial milik Polri untuk 340 suntikan. Ada juga vaksin milik TNI tersisa 30 vial, untuk 300 orang. Vaksin dari organisasi Kill Covid-19 dosis kedua telat datang. Kami sudah coba bantu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty, Senin kemarin (26/7/2021).
Ada juga sisa vaksin milik Kementerian PUPR yang berjumlah sebanyak 600 dosis, namun telah digunakan 300 dosis. Sisa vaksin itu diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) untuk digunakan kepada masyarakat sebagai vaksin dosis satu.
"Tapi kan punya orang. Kita trauma dengan Kill Covid, punya dia enggak datang. Kalau kita pakai lagi, kemudian enggak datang bagaimana?," ungkapnya.
Wanita yang akrab disapa Dio itu mengaku dilema dengan kondisi tersebut. Di sisi lain pihaknya tak bisa berbuat banyak, karena vaksin milik Pemkot telah habis digunakan di masing-masing puskesmas. Ia berharap vaksin dari pusat segera datang. Namun hingga kini belum belum ada kepastian soal itu. Informasi sementara, vaksin dijadwalkan datang pada awal Agustus.
"Tapi masalahnya sampai akhir Juli itu ada jadwal penyuntikan dosis kedua," ucapnya. Dengan kondisi tersebut, penyuntikan dosis kedua dipastikan molor. Menurut Dio, keterlambatan itu bukanlah sesuatu yang berbahaya. Hanya, efek yang mungkin muncul ketika penyuntikan dosis kedua ditunda adalah adanya penurunan kadar antibodi yang diperkirakan tidak bekerja optimal. "Nanti ada booster untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus," pungkasnya. (an)