KaltimKita.com, TANA PASER - PT Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII) berupaya mencapai harapan stakeholder untuk menjadi perusahaan agrobisnis yang sehat, produktif, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan.
Melalui pencapaian indikator kinerja operasional dan keuangan dengan melakukan restrukturisasi, transformasi, digital teknologi, dan model bisnis sehingga menuju pulih lebih cepat bangkit lebih kuat.
Menggeliatnya pertumbuhan PTPN XIII kearah yang lebih baik ditandai dengan adanya penghargaan Peringkat Pertama dalam ajang Liga PTPN Awards 2021 kategori “Tertumbuh” kriteria Anak Perusahaan dengan peningkatan profitabilitas tertinggi terhadap tahun 2020 yang diberikan oleh Holding Perkebunan.
SEVP Operation II PTPN XIII Yudi Kristanto mengatakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkebunan ini setelah diaudit KAP Purwantono Sungkoro & Surja (Ernst & Young) mampu membukukan laba setelah pajak tahun 2021 sebesar Rp 87,85 miliar dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), pencapaian kinerja keuangan semester 1 tahun 2022 laba sebelum pajak sebesar Rp 89,10 miliar.
"Pencapaian tersebut meningkat sekitar 183,07 persen dibandingkan laba perusahaan pada semester I tahun 2021," kata Yudi, Minggu (11/9/2022).
Menurutnya saat ini PTPN XIII telah kembali bangkit dan sedang menata ulang program-program strategis yang akan berdampak pada jangka panjang perusahaan. Salah satu program yang menjadi fokus utama di PTPN XIII adalah Program Peremajaan Kebun Kelapa Sawit.
Replanting merupakan program peremajaan lahan perkebunan kelapa sawit di PTPN XIII seperti yang sekarang dilakukan di wilayah Kalimantan Timur. Replanting dilakukan pada areal kelapa sawit yang sudah tua dan tidak produktif atau yang biasa disebut dengan Areal Tanaman Tidak Produktif (ATTP).
Disamping itu, peremajaan juga dilakukan pada areal tanaman karet tua yang dikonversi menjadi tanaman kelapa sawit, sebagai upaya untuk mempertahankan produksi kelapa sawit di PTPN XIII dan mendukung suplai CPO (Crude Palm Oil) sebagai bahan baku minyak goreng kebutuhan nasional.
Yudi mengatakan replanting dimulai pada tahun 2020 dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2026, yang dilakukan di empat kebun PTPN XIII yaitu Kebun Tabara, Kebun Longkali, Kebun Tajati, dan Kebun Pandawa yang semuanya berada di wilayah Kabupaten Paser.
Kebun Tabara memiliki ATTP seluas 3.211,43 hektare dimana tanaman tersebut rata-rata berumur 26-37 tahun atau 64,04 persen terhadap luas areal tanam saat ini yaitu 5.014,42 hektare. Pada 2022ini kegiatan replanting Kebun Tabara dengan metode chipping seluas 931 hektare atau sebesar 28,99 persen terhadap luas ATTP dan Kebun Longkali areal eks karet seluas 415 hektare direncanakan seluruhnya akan dikonversi ke kelapa sawit.
“PTPN XIII sebagai anak perusahan Holding Perkebunan Nusantara yang merupakan Badan Usaha Milik Negara di wilayah Kalimantan Timur ini berharap mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan stakeholder lainnya," pungkas Yudi Kristanto. (rul)