PENAJAM- Jembatan Pulau Balang menjadi sorotan anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU). Jembatan yang menghubungkan antara PPU dengan Balikpapan ini telah rampung akhir 2020, namun belum bisa difungsikan sampai sekarang karena, akaes jalan pendekat Jembatan Pulau Balang di sisi Balikpapan sepanjang 14 kilometer (Km) belum dibangun.
“Bagaimana bisa difungsikan jembatan itu kalau akses jalan di sisi Balikpapan belum tembus atau belum dibangun,” kata Anggota Komisi III DPRD PPU Zaenal Arifin, Kamis (11/8).
Pembangunan jembatan di ujung Teluk Jembatan Pulau Balang tidak dibarengi dengan pembangunan infrastruktur jalan. Sehingga, jembatan yang selesai dibangun dipenghujung 2020 lalu belum bisa dilalui kendaraan.
Saat ini bentang pendek dan bentang panjang jembatan tersebut hanya dijadikan tempat wisata oleh masyarakat lokal.
“Jalan di sisi Balikpapan belum dibangun, jadi sekarang hanya jadi jembatan wisata,” ujar Zaenal Arifin.
Ia berharap, pemerintah pusat segera membangun akses jalan pendekat Jembatan Pulau Balang di sisi Balikapan tersebut. Karena, infrastruktu jalan itu terkoneksi dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kami berharap akses jalannya segera dibuka agar jembatan itu bisa digunakan oleh masyarakat,” harapnya.
Diketahui, akses jalan Jembatan Pulau Balang di sisi PPU telah selesai dibangun oleh Pemkab PPU sejak 2017 lalu. Akses jalan dari Jembatan Pulau Balang, Kelurahan Pantai Lango ke Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam yang selesai dibangun tersebut merupakan perencanaan Pemkab PPU.
Sedangkan akses jalan pendekat Jembatan Pulau Balang di sisi PPU berdasarkan perencanaan Pemprov Kaltim belum dibangun.
Akses jalan pendekat sesuai dengan perencanaan Pemprov Kaltim yakni akses jalan dari Pantai Lango, Kelurahan Gersik, Kelurahan Jenebora, Kelurahan Buluminung sampai Kelurahan Penajam.
Untuk menuntaskan jalan pendekat itu, memerlukan anggaran yang cukup besar. Karena, jalur akses jalan sesuai perencanaan Pemprov Kaltim ini melintasi Sungai Riko dan perlu pembangunan jembatan. Biaya untuk pembangunan Jembatan Sungai Riko pun sangat besar karena dirancang agar kapal ponton bisa melintas di bawah jembatan. (Adv)