Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara (Disdikbud Kukar) menggelar bimbingan teknis pelatihan tutor keaksaraan, di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Senin (20/3/2023).
Kadisdikbud Kukar Thauhid Aprilian Noor membuka acara tersebut, ia mengatakan hal tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan peningkatan kompetensi dan profesionalisme bagi Tutor Pendidikan Keaksaraan.
Selain itu, langkah ini juga sebagai bentuk komitmen Pemkab Kukar dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik itu pendidikan formal maupun jalur Pendidikan Non Formal.
“Pembekalan para tutor keaksaraan sebagai bagian penting turut mengatasi masalah kemiskinan dan ketertinggalaan masarakat khususnya yang belum bisa Calistung (baca, tulis dan hitung), di kalangan masyarakat,” katanya.
Dijelaskan Tauhid bahwa hasil dari komitmen tersebut dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Kukar berhasil menuntaskan buta aksara sekitar 3000 orang.
Diakuinya juga ada terjadinya kenaikan angka buta melek huruf disebabkan beberapa faktor, diantaranya pendatang dari luar Kukar, kemudian adanya selisih pendataan anatara pusat dan daerah, jika tahun sebelumnya ada batasan katagori buta aksara maksimal di usia 56 tahun, tetapi sekarang usia 60 tahun.
“Inilah tantangan yang harus terus diselesaikan, dimana warga yang sduah mendapatkan pendidikan melalui para tutor, jika tidak diajari secara terus menerus maka akan kembali tidak bisa baca tulis lagi,” jelasnya.
Tauhid menilai diperlukan formulasi baru dalam mengatasi buta aksara di Kukar, salah satunya dengan memberikan pelatihan bagi para tutor keaksaraan sehingga dapat memudahkan para tutor dalam memberikan pelayanan mengajar dengan baik.
“Saya berharap kepada semua tutor keaksaraan yang sudah mendapatkan pelatihan dan kembali ke tengah-tengah masyarakat mampu memberdayakan dan memberikan motivasi, agar penyandang penduduk buta aksara dapat membaca, menulis, berhitung dan punya keterampilan yang pada akhirnya berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan penduduk itu sendiri,” harapnya.
“Ini tantangan dan tidak mudah merangkul dan mengajar orang dewasa yang buta aksara, perlu metode dan formulasi baru sehingga berjalan dengan nyaman dan dapat dituntaskan dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Bidang PAUD dan PNF, Puji menyebutkan bahwa peserta pelatihan diikuti oleh 130 orang dari unsur tutor tersebar di semua Kecamatan Kukar.
Para tutor diberikan berbagai pemahaman seperti materi tentang kebijakan pendidikan non formal, identifikasi kebutuhan belajar, standar kompetensi keaksaraan, penyusunan bahan ajar, metoda pembelajaran KF, evaluasi pembelajaran hingga manajemen pembelajaran.
"Semoga apa yang sudah diberikan dapat diterapkan pada saat melakukan pembelajaran buta aksara,” tutupnya. (ian)