KaltimKita.com, TANA PASER - Persatuan bola basket seluruh Indonesia (Perbasi) Paser menatar 20 wasit baru untuk mendapatkan pengetahuan dasar atau lisensi C selama akhir pekan lalu. Animo pecinta olahraga bola basket kini makin banyak setelah hadirnya lapangan umum yang dibangun pemerintah daerah di kawasan komplek olahraga Desa Tapis atau disebelah GOR Sadurengas.
Penataran wasit ini diikuti antusias banyak pecinta basket, ada 10 orang guru Pendidikan Jasmani (Penjas) dan 10 dari berbagai kalangan. Wasit senior Kaltim Suharno dari Samarinda, memimpin penataran teori dan praktik selama tiga hari atau akhir pekan lalu.
Keberadaan wasit berlisensi kata Suharno, sangat penting untuk kemajuan olahraga bola basket di daerah. Bahkan prospek menjadi wasit cukup menggiurkan penghargaan jasanya jika turnamen rutin digelar. Saat ini Perbasi Kaltim masih kekurangan wasit muda yang berlisensi A atau nasional. Karena idealnya wasit nasional harus berusia maksimal 45 tahun.
"Hampir sama dengan cabor sepakbola. Jika di atas 45 tahun, tidak bisa memimpin turnamen tingkat nasional atau pun internasional," kata Suharno, Senin (21/6).
Untuk tiap daerah di Kaltim, jumlahnya pun wasit yang berlisensi dasar masih minim. Ditambah lagi dengan kuantitas turnamen yang digelar, maka sangat sulit melahirkan atlet basket baru. Dia berharap setelah lulusnya 20 wasit baru oleh Perbasi Paser, turnamen di daerah bisa ditingkatkan.
"Perlu dukungan seluruh pihak untuk memajukan basket," kata Suharno.
Dia memberikan gambaran untuk melahirkan atlet usia dini, perlu rutin digelar turnamen mini basketball ditingkat Sekolah Dasar (SD). Mini basket bisa mengatasi keterbatasan jumlah regenerasi atlet yang semakin jarang di beberapa daerah di Kaltim.
"Berbeda dengan kota besar seperti Balikpapan, Samarinda, dan Bontang yang animo basketnya cukup tinggi," kata Suharno. Dengan mini basket, akan ada peluang pencarian bakat. Tidak perlu kompetitif, yang penting rutin minimal tiap satu atau dua bulan digelar. (mh/and)