Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Sudah hampir dua bulan lamanya cuaca hujan selalu mengguyur kota Balikpapan. Beberapa sektor kota pun ikut tergenang air bahkan banyak yang menjadi banjir. Lonsor pun beberapa kali terjadi dibeberapa titik pemukiman warga, dan potensi lonsor lainnya kerap mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan masyarakat.
Hal ini serta merta membuat Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan Syarifuddin Oddang ikut menyoroti persoalan dengan situasi tersebut, menurutnya persoalan ini bukanlah hanya dibenahi pada sektor terjadinya banjir maupun langsor, namun pada titik penyebab awal mulanya.
"Dari satu sisi persoalan kita banjir dan longsor, selalu kita terkonsen bagaimana problem itu segera terselesaikan, tapi kita tidak pernah memulai sesuatu pencegahan yang memang memberikan satu dampak negatif yang banyak bagi masyarakat," cetus Syarifuddin Oddang saat ditemui awak media di kantor DPRD Kota Balikpapan, Senin (13/9/2021).
Diketahui sebelumnya, seringnya terjadi pengupasan lahan (Land Clearing) serta berdirinya proyek-proyek perumahan yang tanpa memiliki fasilitas pencegahan dampak banjir. Hal ini dikarenakan kurang telitinya pengawasan serta pemberian izin.
"Itu tidak pernah kita olah disitu, hanya selalu mengatakan banjir di Balikpapan Baru, banjir di Beller dan sebagainya. Tidak usah diliat banjirnya dulu, tapi bagaimana penyebabnya ini bisa gak dikurangi. Semakin hari makin banyak, luas dan tinggi banjirnya," tutur politikus partai Hanura ini.
Oddang sapaan karibnya melanjutkan bahwa betapa pentingnya penekanan dalam penegasan persoalan awal penyebab kejadian. Oleh karena itu, iya menginginkan semua pihak agar mau berkomitmen dalam mengatasi bahkan menghentikan banjir serta longsor.
"Untuk segera menekan ini kita harus fokus dahulu dari titik persoalan dan penyebabnya. Kemudian dari pihak pelaku maupun pemerintah dan semua masyarakat juga terlibat didalamnya, mau gak kita memegang satu komitmen bersama, itulah yang dinamakan satu konsep pembangunan," pungkas Oddang. (lex)