Tulis & Tekan Enter
images

Anggota KPPS di Batu Ampar Wafat, Wali Kota Rahmad Mas’ud Ikut Menyalatkan Janazah

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN-Seorang petugas KPPS di TPS 31, Kelurahan Batu Ampar, Ambiya (41) meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSKD, Selasa (27/2/2024) dinihari. Sebelum meninggal, Ambiya sempat mengalami sesak nafas. Berdasarkan keterangan keluarga korban, Ambiya diketahui menderita hipertensi.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud turut menyampaikan duka cita secara langsung kepada keluarga korban. Orang nomor satu di Balikpapan ini juga sempat ikut menyalatkan jenazah Ambiya pada Selasa (27/2/2024) pagi.

“Kami atas nama Pemerintah Kota Balikpapan turut berduka cita. Kami mendoakan agar almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah dan keluarga diberi kesabaran,” kata Rahmad.

Rahmad juga menyampaikan pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kesehatan para petugas, baik dengan melakukan pemeriksaan maupun memberikan suplemen. “Ini merupakan salah satu ikhtiar kami agar petugas KPPS ini tetap sehat,” jelas dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menjelaskan, korban sempat masuk rumah sakit pada Sabtu (17/2/2024) hingga Selasa (20/2/2024).

“Korban sempat pulang ke rumah dan kembali masuk rumah sakit pada 22 Februari hingga 27 Februari kemarin,” kata dia.

Ambiya disebut Dio memang memiliki riwayat hipertensi berdasarkan data dari puskesmas saat proses skrining petugas KPPS. “Yang bersangkutan juga sempat mendapatkan terapi,” kata dia.

Dio menerangkan selama pelaksanaan Pemilu 2024 ini ada 87 petugas KPPS yang sempat jatuh sakit. Rinciannya, 47 petugas menjalani rawat jalan, baik di Puskesmas maupun TPS, dan 40 petugas sempat masuk rumah sakit. “Kemudian ada satu petugas yang meninggal,” jelas Dio.

Noor Thoha

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan Noor Thoha menyebut meninggalnya anggota KPPS ini menjadi sebuah kehilangan bagi KPU. Apalagi dia berharap tahun ini tak ada korban jiwa yang timbul dari pelaksanaan Pemilu.

“Ini tentu kehilangan bagi KPU. Kami berharap sekali tidak ada korban pada Pemilu kali ini,” kata Thoha.

KPU Balikpapan juga akan mempercepat proses pemberian santunan bagi keluarga korban. “Besaran santunannya Rp 36 juta, kami akan proses supaya bisa cepat diberikan,” pungkas Thoha. (bie)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


TAG

Tinggalkan Komentar