KaltimKita.com, BALIKPAPAN – Prestasi membanggakan datang dari generasi muda Balikpapan. Aqila Nayyara Zakee Anwar, siswi berusia 13 tahun, sukses meraih Juara 1 dalam ajang Nusantara Short Film Competition pada rangkaian acara Nusantara Cultural Festival. Film pendek karyanya yang berjudul “Cahaya Nusantara".
Lebih dari sekadar film, “Cahaya Nusantara” adalah refleksi visi masa depan bangsa dari sudut pandang generasi muda yang akan menyongsong Indonesia Emas 2045. Tak hanya itu, soundtrack film ini juga merupakan lagu orisinal yang diciptakan sendiri oleh Aqila, menunjukkan talenta multiaspek yang dimilikinya.
Film ini mengisahkan seorang gadis bernama Qila, siswi SMP yang tengah mencari makna dari tugas sekolah bertema “Apa itu Generasi Emas 2045?”. Dalam perjalanannya, Qila dibawa menyusuri jejak sejarah dan kebudayaan Ibu Kota Negara Nusantara yang kini tengah dibangun di Penajam Paser Utara.
Berawal dari bangku taman, Qila terhanyut dalam imajinasi dan rasa penasaran. Ia lalu memasuki dunia simbolik di mana ia bertemu penari, mempelajari alat musik tradisional Paser, dan merasakan kehidupan desa yang kental dengan nilai budaya, termasuk di Desa Bukit Raya. Anak-anak di desa itu, dengan polosnya, menunjukkan kepada Qila arah masa depan mereka — menuju Istana Negara Nusantara.
Cerita ditutup dengan Qila kembali ke bangku taman, tersenyum dan berkata, “Aku ada ide!” — seolah menegaskan bahwa inspirasi masa depan sudah tertanam dalam dirinya.
Lewat film ini, Aqila tidak hanya menyampaikan pentingnya mengenal sejarah dan budaya Nusantara, tetapi juga mendorong teman-teman seusianya untuk ikut berkontribusi dalam membangun masa depan. “Cahaya Nusantara” bukan hanya sekadar tontonan, tetapi pesan kuat bahwa generasi muda punya peran besar dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Juri memuji film ini karena pendekatannya yang puitis namun membumi, serta keberhasilan Aqila menyisipkan elemen budaya lokal, edukasi, dan semangat kebangsaan dalam narasi yang sederhana namun kuat. Lagu tema yang ia ciptakan sendiri menjadi pelengkap emosional yang memperdalam pesan film. (*/and)