Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia semakin menguat ke daerah Penajam Paser Utara (PPU), Balikpapan pun akan menjadi satu-satunya kota sebagai penyanggah serta akses untuk mensukseskan pembangunan tersebut. Namun keadaan lalu lintas di kota yang ber slogan beruang madu ini semakin padat, bahkan sudah sering dijumpai kemacetan di sejumlah akses-akses jalan.
Hal tersebut membuat Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Muhammad Taqwa angkat bicara, menurutnya potensi kemacetan Balikpapan akan terus meningkat, dan harus segera berbenah dalam penambahan infrastruktur jalan demi menjadikan solusi.
"Sekarang kita sudah merasakan aura-aura kemacetan, apalagi saat jam pergi dan pulang kerja, makanya Infastruktur jalan itu mutlak dibutuhkan, demi hubungan konektifitas antar wilayah yang lancar," kata Muhammad Taqwa saat ditemui media diruangannya, pada Kamis (13/1/2021).
Secara sosial ini perlu ada eksekusi terobosan-terbosan rekayasa lalu lintas, lanjutnya, untuk itu perlunya jalur alternatif lain agar hal tersebut tidak berkelanjutan.
"Grafik kemacetan ini akan terus meningkat dan harus dibenahi dari sekarang," kata politisi Gerindra ini.
Menurutnya, penyebab kemacetan lainnya juga disebabkan akses keluar masuknya jalan tol di daerah Balikpapan Timur yang masih menggunakan jalur yang sama dengan pengendara reguler.
"Sekarang saja jalan tol yang kita banggakan di manggar itu, kalau sore apalagi weekend disana macetnya bisa sampai batakan. Jadi kalau tidak ada alternatif jalan lain ini bisa semakin crowded (sesak, sumpek, padat)," cetusnya.
Muhammad Taqwa menyebut, bahwa jalan Transat Kilo 8 di Balikpapan Utara yang bisa berkonektifitas ke Selatan dan Timur, bisa menjadi solusi dan pengurai kemacetan.
"Sehingga pengendara pengguna jalan tol dari kilo maupun samarinda yang ingin keluar dan masuk ke balikpapan timur dan selatan bisa dialikan, tanpa harus menggunakan jalan yang sama dengan pengendara reguler," terangnya.
"Secara ekonomi ini menguntungkan sekali, jikalau ada jalur penghubung yang bisa mengefektifkan jarak yang ditempuh dari satu atau dua jam menjadi setengah jam," tambah muhammad taqwa. (lex)