KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Striker tajam di era 1985an itu sudah tiada. Bambang Hartoyo, pemain emas dari mendiang Ronny Pattinasarani ini telah meninggalkan kita selamanya. Satu dari sekian pemain di era Ronny Pattinasarani yang turut membawa kejayaan Beruang Madu kala itu. Hingga mencicipi Stadion Utama Gelora Bung Karno menembus babak delapan besar divisi utama.
Ya pria yang karib disapa Yoyo ini tutup usia, Selasa (24/8/2021) dini hari pukul 01.15. Meninggal pada usia 57 tahun karena Covid-19. Praktis kabar tersebut langsung membuat seluruh pecinta Persiba berduka. Semua mengucapkan belasungkawa terhadap mendiang.
Di dunia sepakbola khususnya Kota Minyak, nama Yoyo cukup dikenal. Semasa hidupnya, pengabdian terhadap sepakbola Balikpapan begitu tinggi. Selain berkarir sebagai pemain sepabola, ia juga turut menjadi pelatih di Sekolah Sepakbola (SSB) Beriman.
Saat bermain, Yoyo menjadi pemain andalan bagi tim asuhan Ronny kala itu. Namanya selalu menjadi paling utama di starting eleven. Hal ini diakui Budiono Angga. Salah satu kompatriotnya di Persiba era 1985.
Saat ditemui beberapa waktu lalu, Budiono Angga menceritakan bila nama Bambang Hartoyo selalu menjadi pilihan utama. Tak pernah tergantikan. Gocekan bola nya paling kelas wahid. Lawan sulit untuk merebut. ”Full skill di lini depan,“ kenang Budiono Angga.
Bambang Hartoyo (duduk paling kiri) saat membawa Persiba Balikpapan menembus babak delapan besar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Hal senada juga diutarakan Rahmin Sanjaya. Sosok Yoyo memang pemain yang cukup handal. Beliau kuat dalam penguasaan bola. Lincah, laju dan cekatan di gawang lawan.
Rahmin kerap berduet di lini depan. Tak hanya di Persiba tapi juga di Balikpapan Putra. Klub amatir Liga Internal Persiba saat itu.
”Saya sama beliau sudah sejak kecil. Dari Balikpapan Putra sampai masuk ke Persiba. Sebagai teman sangat kehilangan,“ aku Rahmin Sanjaya.
Beliau sosok yang pandai dalam bergaul. Suka bercanda. Tak hanya di lapangan tapi juga di luar lapangan. ”Semua orang pasti akan merindukan sosok beliau,“ ujarnya.
Selain jadi pemain mengantarkan Persiba menjuarai Divisi 1, menuju Senayan hingga dijuluki Selicin Minyak. Yoyo juga mengabdikan dirinya melalui Sekolah Sepakbola (SSB) Beriman.
Bersamanya ada Eddy Ayub yang bahu membahu melahirkan sederet pemain bintang masa depan dari Kota Minyak. Mulai dari kiper Deni Marsel, Eddy Gunawan, bek kiri PSM Makassar Abdul Rahman hingga gelandang Persiba Balikpapan Bryan Cesar. Mereka pernah mencicipi sentuhan kepelatihan nya.
”SSB Beriman berdiri tahun 2000an. Banyak pemain hebat terlahir dari SSB Beriman. Salah satu yang hasilkan ya Coach Yoyo,” ujar Eddy Ayub.
Sekretaris BAS Abdul Kadir saat berada di Pemakaman KM 15 tempat almarhum dikebumikan.
Ya Eddy Ayub, salah satu yang paling kehilangan. Saat dihubungi, ia tak bisa berkata-kata. Hanya kenangan dan kesedihan yang masih dirasakan. Seolah tak percaya seorang teman, sahabat dan keluarga baginya sudah tiada.
Beliau, orang yang paling kerab berkomunikasi dalam sepekan terakhir. Tak hanya sebagai pelatih SSB tapi juga di luar lapangan. ”Sulit rasanya untuk mengingat kembali kenangan yang paling berkesan sama beliau. Rasanya, setiap hari sudah sangat berkesan dengan beliau. Dia sudah seperti keluarga saya,“ ujar Eddy Ayub.
Bryan Cesar salah satu yang dididik di SSB Beriman juga turut kehilangan. Ia mengakui sosok mendiang merupakan salah satu pelatih yang sudah mempoles nya hingga menjadi pemain profesional hingga saat ini. ”Pelatih pertama saya di SSB Beriman. Kalau gak ada beliau, saya mungkin gak bisa main bola sampai sekarang. Dia yang ajarkan passing dan dribble,“ ujar Bece-sapaan karib Bryan Cesar-.
Baginya, almarhum dikenal dengan sifat humoris nya. Bahkan, sekelas pertandingan penting pun ia masih sempat berlucu. Ini dilakukan untuk menghilangkan ketegangan diantara pemain. ”Di era Porprov pun begitu. Gak pernah marah. Tapi tetap harus disiplin di dalam lapangan,“ ujar Kapten Persiba ini.
Redaksi KaltimKita.com turut berduka cita atas kepergian Bambang Suhartoyo.
Begitupun saat menjadi bagian di Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persiba, ia tetap masih mengenalnya seperti pertama kalinya. “Tetap lucu dimanapun dan kapanpun,” ungkapnya.
Untuk mengenang sosok Bambang Hartoyo, Sabtu (28/8/2021) di Lapangan FONI, Balikpapan All Star (BAS) selaku penggagas akan menggelar pertandingan amal bersua kumpulan pemain legend Balikpapan. ”Kami rencana akan gelar laga amal. Di pertandingan tersebut, setiap pemain akan menyumbang secara sukarela,” ujar Sekretaris BAS Abdul Kadir.
Di pekan berikutnya, Abdul Kadir menambahkan juga akan melakukan laga amal dengan mengundang Kukar Old Star dan Samarinda Old Star. Dikemas dalam laga trofeo. (and)