Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Di tengah meningkatnya kasus kebakaran dan kejadian bencana di Kota Balikpapan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan pentingnya langkah penyelamatan yang paling sederhana, yakni mengenali dan menghafal nomor darurat agar laporan dapat dilakukan lebih cepat.
Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, menegaskan masih banyak warga yang belum mengetahui nomornomor penting seperti pemadam kebakaran, kepolisian, dan BPBD. Padahal, kecepatan pelaporan menjadi faktor utama yang menentukan cepat atau lambatnya penanganan bencana di lapangan.
“Kami sering terlambat menerima laporan karena warga tidak tahu harus menghubungi siapa. Padahal kalau laporan cepat, kami bisa tiba sebelum api membesar,” ujar Usman, Minggu (2/11/2025).
Usman menjelaskan bahwa waktu tanggap petugas (response time) sangat bergantung pada kecepatan masyarakat memberikan laporan. Dalam penanganan kebakaran, setiap menit memiliki pengaruh sangat besar terhadap tingkat kerugian.
“Kadang laporan baru masuk setelah api besar dan sulit dikendalikan. Kalau sejak awal sudah dilaporkan, mungkin kerugiannya tidak sebesar itu,” jelasnya.
Ia menambahkan, penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat. Karena itu, BPBD saat ini tengah menggencarkan edukasi budaya siaga dini melalui sosialisasi di tingkat kelurahan, sekolah, dan komunitas.
“Kami ingin membentuk masyarakat yang tidak panik saat bencana terjadi, tetapi tahu apa langkah pertama yang harus dilakukan. Salah satunya dengan menghafal nomor darurat,” tegas Usman.
Selain mendorong percepatan laporan, BPBD juga menyoroti masih tingginya angka kebakaran akibat kelalaian di lingkungan rumah tangga. Mayoritas kasus yang terjadi berasal dari kompor yang lupa dimatikan dan korsleting listrik.
BPBD mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksa kondisi instalasi listrik, tidak menumpuk beban pada satu sambungan stop kontak, serta memastikan peralatan elektronik dalam keadaan aman sebelum meninggalkan rumah.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan warga, BPBD turut bekerja sama dengan relawan Kampung Tangguh Bencana (Katana) serta membuka kanal pelaporan cepat melalui media sosial resmi. Warga juga disarankan menyimpan nomor darurat BPBD dan Damkar di ponsel agar mudah diakses kapan saja.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya tahu, tetapi terbiasa menggunakan jalur pelaporan resmi. Satu laporan cepat dapat mencegah kerugian besar,” ujarnya.
Usman menegaskan, membangun budaya siaga tidak harus dimulai dari langkah besar. Kebiasaan sederhana seperti menghafal nomor darurat, memeriksa kondisi rumah sebelum keluar, dan melapor cepat ketika melihat tanda bahaya sudah merupakan bagian penting dalam upaya penyelamatan. (rep)


