Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Upaya DPRD Kota Balikpapan dalam berinisiatif membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang penyelenggaraan reklame masih hangat menjadi perbincangan.
Pasalnya, Raperda yang telah disetujui oleh Pemerintah Kota Balikpapan itu, tidak menertibkan lagi perpanjangan izin baru pembangunan reklame konvensional, kecuali untuk izin reklame dalam bentuk Megatron/Videotron/Large Electronic Display (LED).
Ya, hal tersebut ditanggapi anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan, Edy Alfonso. Menurutnya, program itu memanglah baik apalagi dapat menambah keindahan estetika kota menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN), namun secara infrastruktur, Edy menilai Balikpapan belumlah cukup untuk menunjang reklame Megatron/Videotron/Large Electronic Display (LED).
"Reklame semacam itu indah kalau berada di tempat yang tinggi. Kita tau sendiri kalau di Balikpapan ini masih kurang gedung-gedung yang tinggi," kata Edy saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/7/2023).
Kendati demikian, Edy sejatinya sepakat dengan adanya rencana pengadaan reklame diera digitalisasi tersebut, akan tetapi alangkah baiknya mesti benar-benar dikaji terlebih dahulu dan dijadikan untuk program ke depan saja.
"Dijalankan mulai sekarang sudah boleh, tapi kalau dipaksakan/dibakukan sekarang supaya reklame yang lama diganti dengan reklame videotron, saya rasa belum siap dan belum mengena," ujar Politisi Golkar itu.
Edy mengusulkan, agar Raperda itu baiknya benar-benar disiapkan/dikaji secara matang dan disosialisasikan. Apalagi mengacu pada anggaran pengadaan reklame yang ditaksir tidaklah murah termasuk biaya sewa tempat/lahan.
Pun begitu, apakah kelak dapat efektik menarik minat pihak ketiga maupun pemasang iklan.
"Supaya terjadi efektivitas program kerja dan arahnya jelas," ucapnya.
Seperti menoleh, tambahnya, pada pembangunan gedung parkir terpadu di jalan Jendral Sudirman yang memakan anggaran begitu besar, tapi keberadaanya kini terkesan sia-sia.
"Lebih baik yang ada saja dibenahi dulu," tegasnya.
"Jangan sampai melihat di Kota lain bagus dan kita ikutan tiru sekarang. Sementara faktor pendukungnya belum memadai akhirnya kurang efektif," tambahnya. (lex)