Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Bencana tanah longsor yang menyebabkan rumah roboh kembali terjadi di Kota Balikpapan dan menelan korban jiwa. Peristiwa ini terjadi di RT 60, Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, pada Minggu (19/10/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita. Satu rumah warga ambruk tertimbun material longsor setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut selama beberapa jam.
Dalam kejadian tragis itu, dua orang meninggal dunia, termasuk seorang anak berusia 9 tahun. Sementara dua korban lainnya mengalami luka-luka dan kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Suasana duka masih menyelimuti lingkungan sekitar, terlebih karena keluarga korban dikenal cukup lama menetap di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan, Edy Gunawan, menyebutkan bahwa lokasi rumah korban memang berada di daerah rawan longsor. Selain karena kondisi tanah yang labil, bangunan rumah juga sudah tergolong tua dan sebelumnya sempat menunjukkan tanda-tanda retak.
“Warga dan Pak RT sebenarnya sudah mengingatkan pemilik rumah untuk sementara tidak menempati bangunan itu, karena strukturnya sudah miring dan retak. Tapi mungkin karena keterbatasan tempat tinggal, keluarga tetap bertahan. Sayangnya, hujan deras malam itu membuat tanah di bawah rumah bergerak dan menyebabkan longsor,” ungkap Edy saat ditemui di lokasi, Senin (20/10/2025).
Ia menambahkan, Dinsos bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan aparat kelurahan segera turun ke lapangan setelah laporan diterima. Proses evakuasi dilakukan sejak dini hari dibantu warga sekitar, dan usai penanganan darurat, pemerintah kota langsung menyalurkan bantuan sosial. “Kami sudah menyerahkan bantuan darurat berupa kasur, selimut, alat masak, mie instan, dan family kit. Total ada 13 paket bantuan yang disiapkan untuk keluarga terdampak,” jelasnya.
Selain bantuan logistik, Dinsos juga membantu pengurusan administrasi korban, termasuk pendaftaran BPJS Kesehatan gratis bagi korban luka yang masih dirawat. Menurut Edy, langkah ini dilakukan agar seluruh biaya perawatan korban dapat ditanggung penuh oleh pemerintah.
“Kami ingin memastikan korban mendapatkan layanan kesehatan tanpa terkendala biaya. Karena situasi mereka sudah berat, jangan sampai terbebani lagi dengan biaya rumah sakit,” tambahnya.
Pemerintah juga berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk menyiapkan tempat tinggal sementara bagi keluarga yang kehilangan rumah. Sementara itu, tim BPBD tengah melakukan asesmen terhadap kondisi tanah di sekitar lokasi untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Edy pun mengingatkan masyarakat Balikpapan agar lebih waspada, terutama warga yang tinggal di daerah dengan kontur tanah curam dan dekat lereng. Ia meminta agar masyarakat segera melapor kepada pihak kelurahan atau BPBD jika melihat tanda-tanda retakan tanah atau bangunan yang mulai miring.
“Musim hujan sudah mulai sering terjadi. Kami imbau warga memperhatikan drainase dan saluran air di sekitar rumah. Pastikan air hujan bisa mengalir dengan baik agar tidak menggerus tanah di bawah bangunan,” pesannya.
Ia juga berharap masyarakat tidak menyepelekan peringatan dini dari lingkungan sekitar. Menurutnya, keselamatan keluarga harus menjadi prioritas utama. “Lebih baik mengungsi lebih awal daripada menyesal belakangan,” pungkas Edy. (rep)