Kaltimkita.com, PENAJAM- Dinas Lingkungan Hidup (DHL) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) launching program kampung iklim (Proklim) di Halaman Kantor DLH PPU di Kawasan Islamic Center PPU, Kamis (14/9/2023.
Tahun ini, sebanyak 11 kelurahan/desa dijadikan kampung iklim dan diluncurkan langsung oleh Bupati PPU Hamdam. Dalam kegiatan tersebut dihadiri Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setkab PPU NIcko Herlambang, perwakilan DLH Kalimantan Timur (Kaltim), lurah/kepala desa serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab PPU.
Kelurahan desa yang dijadikan kampung iklim yakni Proklim Pesona Alam Kita Kelurahan Gunung Seteleng, Proklim Putri Botung Kelurahan Petung, Proklim Tangguh Lestari Kelurahan Tanjung Tengah, Proklim Waru Bersinar Kelurahan Waru, Proklim Gerbang Nusantara Kelurahan Maridan, Proklim Pemaluan Bersatu Kelurahan Pemaluan, Proklim Telemow Bersatu Desa Telemow, Proklim Bangun Mulya Hijau Desa Bangun Mulya, Proklim Rintik Bersinar Makmur Desa Rintik, Proklim Badar Bersiri Desa Babulu Darat dan Proklim Grand Opal Desa Babulu Laut.
Hamdam menekankan, tahun ini hanya 11 kelurahan/desa yang dijadikan kampung iklim. Karena kelurahan/desa yang lainnya belum memenuhi kriteria Proklim sesuai yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK).
“Launching program kampung iklim ada lima desa dan enam kelurahan,” kata Hamdam.
Ia mengungkapkan, program kampung iklim yang dicetuskan KLHK bertujuan untuk mengantisipasi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon dengan berbagai program lingkungan hidup.
“Ini bukan sekadar penghargaan, tapi bagaimana kita mencintai lingkungan dan melestarikannya,” terangnya.
Hamdam mengungkapkan, salah satu pencapaian penurunan emisi karbon dengan adanya kucuran dana sebesar Rp3 miliar lebih dari Bank Dunia melalui Pemprov Kaltim pada tahun ini.
“Berbeda dengan daerah yang lain sudah jadi hutan beton, kita di PPU masih punya cadangan hutan yang bisa menyuplai oksigen. Ini yang harus dilestarikan bersama melalui program kampung iklim,” bebernya.
Sementara itu, Kepala DLH PPU Tita Deritayati mengungkapkan, dari 54 kelurahan/desa yang ada di Benuo Taka telah ada 12 kelurahan/desa yang dijadikan kampung iklim.
“Tahun 2023 ini ada 11 kelurahan/desa yang baru saja dijadikan kampung iklim dan satu kelurahan ditetapkan pada 2022 lalu yakni Kelurahan Kampung Baru,” bebernya.
Tita mengungkapkan, salah satu kriteria penetapan kampung iklim yakni pemanfaatan air hujan, ketahanan pangan dan pemanfaatan pupuk organik.
“Tahun depan diupayakan lebih banyak lagi kelurahan/desa jadi kampung iklim. Tapi, kami juga fokus mengembangkan agar kampung iklim yang ada saat ini tetap berkelanjutan,” tandasnya. (Adv)