Kaltimkita.com, PENAJAM - Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Jhon Kenedi mengapresiasi rencana pemerintah memasukkan kearifan lokal Kalimantan Timur (Kaltim) dalam konsep pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal tersebut juga tah beberapa kali disampaikan DPRD dan Pemkab PPUke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangnunan Nasional (PPN/Bappenas) agar elemen lokal diakomodir di pembanguna IKN di Kecamatan Sepaku, PPU.
“Kami berulang kali menyampaikan ke Bappenas maupun diskusi-diskusi dengan pejabat dari pusat yang datang ke PPU. Memang kearifan lokal sudah dipastikan terkonsep di rencana pembangunan IKN. Sebelum menyampaikan hal itu, ternyata pemerintah pusat sudah memasukkan konsep kearifan lokal itu,” kata Jhon Kenedi, Senin (25/4/2022)
Ia menekankan, seni dan budaya masyarakat Kaltim diyakini tetap terjaga dan tidak tergerus dengan kemajuan pembangunan IKN Nusantara mendatang. Karena, pemerintah pusat telah memasukkan dalam perencanaan pengembangan seni dan budaya IKN Nusantara.
“Pemerintah pusat juga telah mendata tarian-tarian khas Kalimantan yang akan dikembangkan di IKN. Kami berharap, rencana pengembangan itu disertai dengan penyediaan sarana dan prasaran pendukung untuk kelestarian seni dan budaya Kaltim,” terangnya.
Selain pemerintah daerah, kata Jhon Kenedi, para pemangku adat Kaltim khususnya PPU dan Kutai Kartanegara (Kukar) harus mempersiapkan pengembangan seni dan budaya dalam menyongsong pemindahan IKN.
“Semua elemen harus sama-sama mempertahankan dan melestarikan seni dan budaya lokal. Karena seni dan budaya Kaltim jelas menjadi kebangsaan IKN nantinya,” tuturnya.
Jhon Kenedi berharap, pemerintah pusat turut serta dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) di PPU agar masyarakat lokal bisa bersaing dengan warga dari luar pulau.
“Kita juga harus mempersiapkan diri dari sekarang. Karena itu, peningkatan SDM jadi sangat penting, baik penyiapan SDM untuk tenaga kerja maupun sektor pengembangan seni dan budaya lokal,” ujarnya.
Ia juga berharap, pembangunan IKN yang berkonsep forest city atau kota hutan dengan bercirikan kearifan lokal dapat direalisasikan. “Mudah-mudahan pemerintah berkomitmen mewujudkan konsep itu,” tandasnya. (Adv)