Tulis & Tekan Enter
images

Para Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman yang sukses menggelar diskusi publik.

Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintah Unmul Gelar Diskusi Publik, Angkat Tema Sustainable Tourism

KaltimKita.com, SAMARINDA  -   Ditengah masa pandemi Covid-19, Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman melaksanakan Diskusi Publik, Selasa (6/4/2021). Mengangkat tema “Sustainable Tourism” Indonesia Pandemi, Nawacita Ditagih” secara Semi-Online.

Diskusi ini diikuti oleh Dr I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par selaku Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Bali dan Mirza Yonathan, SE selaku Founder Exotic Kaltim.



Tak hanya itu, juga oleh lembaga atau organisasi, akademisi, dan berbagai elemen masyarakat lainnya. Sehingga kegiatan ini dapat dihadiri sebanyak 389 partisipan yang berada di dalam room zoom. Dalam kegiatan ini turut dipandu oleh MC Devyna Khusnul Khotimah dari Program Studi Ilmu Pemerintahan angkatan tahun 2020 serta 2 Moderator  Muhammad Hasbi Mo’a dan Sudelfi Thamrin dari Program Studi Ilmu Pemerintahan angkatan tahun 2018.



Secara garis besar, pembahasan yang disampaikan Dr I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par menyatakan berdasarkan data terbaru dari World Tourism Barometer pada 2019, jumlah wisatawan dari berbagai belahan dunia terdapat 1,5 Miliar orang. Pertumbuhan pariwisata dunia bisa mencapai sekitar 3-4% tercatat sampai tahun 2019. Jadi, jumlah wisatawan yang bepergian setiap hari di dunia terdapat sekitar 4 juta wisatawan per setiap harinya.

Wisata berkelanjutan adalah pariwisata yang mengedepankan harmonisasi dalam segala aspek baik sosial, budaya, ekonomi, dan lain-lain. ”Konsep pembangunan berkelanjutan development mencoba untuk mengurangi dampak negatif dari adanya pariwisata itu sendiri. Prinsip yang digunakan dalam pariwisata yakni keberlanjutan ekonomi, sosial, dan budaya,” kata Dr I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par.

Dalam hal ini, pariwisata tersebut dapat memberikan manfaat yang besar terhadap aspek lain seperti ekonomi, sosial, dan budaya.  Terdapat beberapa tujuan dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan yang dimana dalam hal ini dapat disinkronkan dengan nawacita yang saat ini dihadirkan.

Sementara Mirza Yonathan, SE menyatakan  lembaga exotic kaltim merupakan lembaga yang independen (tidak dibawah naungan pemerintah) yang dimana dalam hal ini lembaga exotic kaltim memiliki visi dan misi yang fokus terhadap bagian pariwisata serta mengembangkan pariwisata itu sendiri.

”Semua pariwisata pasti mengundang beberapa elemen jika dilihat secara komprehensif seperti elemen dari sisi sosial, ekonomi, dan kemasyarakatannya. Pariwisata berkelanjutan itu harus perduli, dalam hal ini yang dimaksud dengan perduli yaitu dengan kita mencoba berkomunikasi dengan alam,” kata Mirza. Misalnya dengan memperlakukan alam dengan baik tanpa merusak alam itu sendiri. Karena pariwisata berkelanjutan ini sendiri mengedepankan apa yang ada di alam dan kemudian dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu, hadirnya lembaga exotic kaltim dapat menjadi salah satu lembaga yang mendukung pariwisata saat ini dengan membantu pemerintah untuk melakukan promosi dari pengembangan pariwisata berkelanjutan. (*/and)



Tinggalkan Komentar