PENAJAM- Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Dapil Sepaku Muhammad Bijak Ilhamdani mengatakan, kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di lokasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada 25 Oktober 2022 lalu, meningkatkan optimisme masyarakat bahwa pemindahan IKN akan terwujud.
Apalagi istana negara segera dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku.
Proses lelang proyek pembangunan istana negara di Kementerian PUPR telah rampung. PT Waskita Karya (Persero) keluar sebagai pemenang lelang dengan nilai penawaran Rp 1,35 triliun.
“Tentu kita semakin optimis dengan pembangunan IKN. Presiden mengatakan saat kunjungan kerja di IKN, bahwa progres pembangunan IKN sesuai dengan ekspektasinya. Kami juga senang, bahwa proses di IKN sesuai yang diharapkan,” kata Bijak Ilhamdani.
Ia mengaku, mensupport pembangunan IKN Nusantara karena akan berdampak terhadap pembangunan dan perekonomian di Kaltim.
Namun, pemerintah pusat harus memperhatikan upah para pekerja infrastruktur IKN. Pemkab PPU mendapat laporan ada pekerja proyek IKN yang digaji di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) Rp 3,3 juta.
“Ada pekerja IKN yang diupah Rp 80 ribu per hari, itu jelas di bawah upah minimum. Jadi, banyak masyarakat PPU lebih memilih berkebun dan kerja kelapa sawit, karena mampu mendapatkan uang Rp 150 ribu per hari,” ujarnya
Bijak menyatakan, BMI telah menyiapkan diri untuk menyongsong IKN Nusantara. Selain peluang pekerjaan, adanya IKN Nusantara juga akan membuka berbagai peluang usaha.
“Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) itu sangat penting agar nantinya mampu bersaing di berbagai sektor,” terangnya.
Bijak menyarankan, kepada Pemkab PPU untuk menyiapkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menghadapi persaingan di IKN Nusantara.
“Pelaku UMKM ini harus diberi pelatihan peningkatan kualitas produksi dan pelatihan pemasaran berbasis digital,” jelas Bijak. (Adv)