Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Mendapat panggilan darurat jadi hal biasa baginya. Bahkan, meski sedang asyik bersama keluarga atau tengah terlelap, saat telepon berbunyi dan mendapat panggilan ke rumah sakit untuk menangani pasien, secepat mungkin dia harus berangkat.
Itulah yang dialami oleh anggota Polda Kaltim Kompol dr. I Made Suanda Menara. Selain menjadi abdi negara sebagai anggota Polri, dia juga seorang dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan.
Sudah tak terhitung momen berharga bersama orang terdekat yang akhirnya hilang karena panggilan tugas dan profesi. Suka atau tidak suka, hal itu dijalaninya dengan tulus sebagai bentuk pengabdiannya kepada negara dan masyarakat.
Jumat, 13 Januari 2023, Kompol dr. Menara panggilan akrab Kompol dr. I Made Suanda Menara, berbagi cerita seputar pengalamannya yang berkesan dan tak terlupakan selama berdinas di Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan.
Menjadi dokter spesialis anestesi, kehadirannya sangat dibutuhkan dalam proses operasi. Sehingga, kapan pun ia dipanggil ke rumah sakit, ia harus segera datang.
"Dokter spesialis anestesi itu tidak mengenal waktu untuk istirahat, makan dan lainnya. Harus siap selalu, jika ada panggilan emergency atau panggilan darurat maka harus segera datang," kata Kompol dr. Menara.
Bahkan pria kelahiran Denpasar Bali, 17 April 1977 itu sangat sering meninggalkan momen-momen berharganya bersama keluarga demi pasien.
Dia bercerita, pada suatu kesempatan dirinya sedang jalan-jalan bersama keluarga. Tiba-tiba ada panggilan emergency, dia pun bergegas ke rumah sakit meninggal momen bersama istri dan anak-anaknya.
"Waktu itu juga pernah pas lagi nonton, baru masuk gedung bioskop langsung ada telepon emergency. Karena tugas, mau tidak mau harus datang. Karena kita selalu siap dan harus siap," ungkap pria dua anak itu.
Meski kerap kali waktu berharganya terganggu, Kompol dr. Menara mengaku tak terbebani. Apalagi, keluarganya sangat mengerti dengan profesinya sebagai dokter juga seorang anggota Polri.
"Istri kebetulan dokter juga, jadi saling mengerti. Hanya saja waktu bersama anak-anak yang berkurang, karena mereka masih kecil-kecil," tuturnya.
Pengalaman yang paling tidak bisa dilupakan hagi Kompol dr. Menara adalah saat pasien mengalami kegawatan. Sebagai seorang dokter, dia sudah berusaha semaksimal mungkin dengan ilmu yang dimiliki dan SOP yang sudah dijalankan. Namun yang maha kuasa berkehendak lain, akhirnya pasien menghembuskan nafas terakhirnya dihadapan dia.
"Itu duka juga bagi kita. Kita merasa kehilangan juga. Sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyembuhkan pasien, ternyata apa yang kita upayakan tidak seperti yang kita bayangkan," ucapnya.
Sementara itu pengalaman yang berkesan bagi Kompol dr. Menara adalah saat kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin Ke Kalimantan Timur tahun 2022 lalu. Suatu kehormatan bagi Kompol dr. Menara, saat itu dia dilibatkan di ring satu.
"Waktu itu Pak Wapres menginap di Hotel Novotel Balikpapan. Di situ kita menyiapkan mini ICU tepat di depan kamar beliau. Kita berkoordinasi dengan tim medis kepresidenan. Jadi beliaunya istirahat, kita enggak boleh istirahat, selalu siaga. Syukur Alhamdulillah, selama menjalankan tugas itu tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya. (an)