Tulis & Tekan Enter
images

Abdul Salam saat menjalankan kambingnya yang berada di Jalan Sungai Ampal Balikpapan, Jumat (8/7/2022).

Pengaruh Wabah PMK, Harga Kambing di Balikpapan Turut Naik

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak rupanya berdampak pada penjualan kambing di Balikpapan. Abdul Salam salah satu pedagang kambing di JL Sungai Ampal mengakui kehadiran PMK mempengaruhi nilai jual kambing.

"Naiknya tidak banyak. Paling sekitar Rp 500 ribu per ekor. Kita naikkan harga karena memang stoknya sangat sedikit," ujar Abdul Salam kepada kaltimkita.com, Jumat (8/7/2022).

Stok yang terbatas bukan tanpa sebab. Kehadiran PMK rupanya membuat sekitar 300 ekor kambing milik Abdul Salam batal berlayar dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat ke Balikpapan. Padahal selama 14 hari kambing-kambing tersebut dikarantina sesuai dengan aturan.

Kendati demikian Abdul tetap bersyukur Idul Adha tahun ini kambingnya laku keras. Dari 300 ekor kambing, sisa 8 ekor hanya dalam waktu dua minggu saja. Harganya variatif tergantung besar kecilnya kambing. Mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 9 juta.

"Ini sisa yang Rp 5 jutaan. Jadi sebenarnya stoknya kurang. Kalau dibandingkan tahun lalu ya ramai tahun ini," tambah pria yang sudah 20 tahun jual kambing tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan Rifai, pedagang kambing lainnya. Tahun ini kambing sudah terjual 200 ekor. Hingga saat ini dia mengaku banyak calon pembeli yang meminati kambing dengan harga Rp 6 jutaan.

"Kambing dari Sulawesi Barat dari sana memang stoknya dibatasi. Jadi harga juga naik. Tapi alhamdulillah ramai tahun ini dibandingkan tahun lalu," tuturnya. (dil)


TAG

Tinggalkan Komentar