Tulis & Tekan Enter
images

Kapolresta Balikpapan AKBP Anton Firmanto

Perang Sarung Makan Korban, Kapolresta Balikpapan: Jadi Atensi Kepolisian

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Belakangan perang sarung sudah menjadi fenomena di Balikpapan. Di mana, seorang anak berusia 9 tahun di Balikpapan Kota mesti menjalani operasi pengangkatan bola mata lantaran mendapat luka serius.

Kapolresta Balikpapan AKBP Anton Firmanto mengatakan fenomena perang sarung di Kota Beriman turut menjadi atensi kepolisian. “Saya sudah sampaikan kepada seluruh jajaran, baik di level polresta maupun polsek jajaran untuk meningkatkan patroli dan pengawasan selama 24 jam penuh,” kata Anton.

Dirinya berharap, dengan patroli kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD), gangguan masyarakat selama bulan ramadan, termasuk perang sarung dapat ditekan. “Jangan sampai ada perang sarung, tawuran, penjualan miras dan lain-lain,” kata dia.

Soal titik rawan perang sarung, Anton mengaku baru mendeteksi dua kejadian selama bulan ramadan. Angka yang masih rendah membuat Anton optimistis pihak kepolisian akan lebih mudah melakukan penanganan.

“Kami akan all out untuk mengamankan bulan ramadan, supaya masyarakat bisa merasa aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah,” tegas pria yang pernah menjabat Kapolres Sleman ini.

Di sisi lain, AKBP Anton Firmanto memastikan proses hukum terhadap terduga pelaku penganiayaan terhadap korban perang sarung tetap berjalan. Sepanjang korban melaporkan kejadian ini ke Polresta Balikpapan.

“Kami menunggu laporan (korban) saja, kalau memang nanti dilaporkan maka akan kami tindak lanjuti,” tegas dia.

IMBAU ORANG TUA AWASI ANAK

Kapolresta juga memgimbau para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Khususnya pada jam-jam rawan selepas tarawih maupun menjelang subuh. “Sehabis ibadah minta anak-anak segera pulang dan berdiam di rumah,” kata Anton.

Ia juga meminta orang tua untuk mengawasi ke mana sang anak pergi, dengan siapa dan apa kegiatan yang dilakukan di luar rumah. Sebab, kata Anton, keluarga dan orang tua punya peran dominan dalam upaya pencegahan kenakalan remaja.

“Orang tua itu kan melekat ya pengawasannya,” katanya.

Diberitakan, perang sarung di Balikpapan memakan korban. Informasi yang diperoleh media ini, korban adalah warga Jalan Prapatan Dalam, Kecamatan Balikpapan Kota berusia 9 tahun.

Akibat terkena sabetan sarung yang diduga berisi dengan serpihan kayu, mata sebelah kiri korban dengan inisial AH harus diangkat karena mengalami luka serius.

Kejadian nahas yang menimpa AH bermula saat dia berpamitan kepada orang tuanya untuk pergi salat tarawih pada Sabtu (1/4) malam kemarin. Selepas tarawih, AH lantas pergi melihat perang sarung di dekat masjid.

“Dia (AH) tidak bawa sarung, dia Cuma menonton dan tidak ikut perang sarung tapi justru dia yang kena,” kata Gevi, kakak korban.

Gevi menambahkan, terduga pelaku yang menyabetkan sarung ke sang adik juga sudah diketahui. Pihak keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian. Meski pelakunya masih anak-anak menurutnya, hukum bisa diterapkan seadil-adilnya. (bie)


TAG

Tinggalkan Komentar