Kaltimkita.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan subsidi energi dan kompensasi yang sebesar Rp 502,4 triliun dinikmati orang kaya. Hanya segelintir orang miskin yang menikmatinya BBM subsidi.
"Dari dana Rp 502 triliun yang menikmati paling banyak itu adalah 4 top rumah tangga tertinggi. Jadi yang terkaya, nomor 2 terkaya, nomor 3 terkaya, nomor 4. Jadi 40% top tertinggi," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Kamis (25/8/2022).
Sri Mulyani menyebut subsidi BBM jenis Pertalite yang dinikmati orang kaya sebesar Rp 80 triliun dari anggaran Rp 93 triliun. Dari kuota 23 juta kiloliter (KL) yang disediakan, 15,8 juta KL salah sasaran.
Sedangkan Solar salah sasaran Rp 127 triliun dari anggaran Rp 143 triliun. Dari 15 juta KL kuota yang disediakan, kurang dari 1 juta KL yang dinikmati kelompok miskin.
"Pertalite 86% atau Rp 80 triliun itu yang menikmati rumah tangga top 30%. Solar dari Rp 143 triliun itu 89%-nya atau Rp 127 triliun-nya yang menikmati adalah dunia usaha dan orang kaya," bebernya.
"Jadi yang orang miskin, masyarakat miskin dari ratusan triliun subsidi itu dia hanya menikmati sangat kecil," tambahnya.
Sri Mulyani menyebut jika harga BBM subsidi tidak naik dan memilih menambah subsidi energi dan kompensasi, sama saja pemerintah mensubsidi orang yang mampu.
"Jadi memang kalau subsidi melalui barang dan barang itu dikonsumsi orang mampu, ya kita mensubsidi orang mampu, kira-kira begitu. Memang ada orang-orang yang tidak mampu dan miskin tetap menikmati barang itu, namun porsinya kecil. Ini yang perlu kita pikirkan, nambah ratusan triliun berarti kita nambah yang sudah mampu makin banyak lagi," tandasnya. (det/bie)