KaltimKita.com, TANA PASER - Bupati Paser Fahmi Fadli menjadi calon penerima Satyalancana Wira Karya (Pembangunan) dari Presiden RI pada Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia di Padang Sumatra Barat pada 9 sampai 15 Juli mendatang. Hebatnya, merupakan satu-satunya kepala daerah di provinsi Kalimantan yang telah diusulkan menerima penghargaan ini.
Penghargaan Satyalencana Wira Karya adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada warga negara yang telah memberikan berdarma bakti kepada nusa dan bangsa. Kali ini Fahmi diusulkan oleh Kementerian Pertanian karena dinilai berhasil memajukan pertanian di Bumi Daya Taka (Paser).
Tim Penilai Satyalencana Wira Karya yaitu Kolonel Caj Sandi (Han) selaku tim Sekretariat Militer Presiden di Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Terima Penghargaan tiba di Paser kemarin melakukan verifikasi ke lapangan dan tatap muka ke bupati.
Dia menyebut penghargaan ini sangat bergengsi dan tidak sembarang sosok bisa menerima. Tahapannya banyak dari seleksi sampai diusulkan ke presiden. Karya bupati yang menjadi indikator penghargaan diharapkan bisa dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya atau everlasting. "Silahkan pa bupati menjelaskan, ini bukan sidang skripsi, jadi santai saja," kata Sandi, Kamis (11/5).
Setelah melihat pemaparan Bupati Paser, Sandi menilai dua tahun menjabat, banyak kebijakan baru yang cukup berani diterapkan. Salah satunya tentang kelapa sawit. Bupati Paser Fahmi Fadli menyampaikan paparannya bertema optimalisasi sektor pertanian sebagai motor pertumbuhan ekonomi berwawasan lingkungan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Paser dan sebagai mitra strategis ibu kota negara nusantara.
"Masuk pencalonan ini adalah suatu kebanggaan. Pertanian memang jadi program prioritas kami sejak kampanyenya sampai menjabat. Yaitu Fokus pengembangan industri berbasis pertanian," kata Fahmi. Program ini masuk dalam visi misi Paser Maju Adil dan Sejahtera (Mas).
Beberapa kebijakan Fahmi selama dia menjabat adalah membuat Keputusan Bupati tentang peta indikatif perlindungan dan pengelolaan areal dengan nilai konservasi tinggi pada kawasan peruntukan perkebunan di Kabupaten Paser. Kebijakan ini untuk menekan makin banyaknya kawasan pertanian sawah dan hortikultura dirubah jadi perkebunan kelapa sawit.
Fahmi juga mendorong disahkannya Perda tentang lahan pertanian pangan berkelanjutan. Kebijakan lainnya adalah membangun sentra pengembangan Cabai dan pengembangan Bawang Merah di kecamatan. Ada juga pembentukan Kampung Hortikultura (buah) yang tersebar di berbagai kecamatan.
Untuk kemajuan ekonomi petani kelapa sawit, Fahmi juga telah mempercepat terbitnya Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) sebanyak 3.219 milik petani, agar proses perencanaan dan monitoring perkebunan lebih efektif dan efisien. Pemkab Paser juga membangun Mini Ranch sebanyak 12 unit sebagai kawasan penggembalaan Sapi yang lebih efisien dan ekonomis. Pengadaan di bidang alat dan mesin pertanian juga ditingkatkan di atas Rp 1 miliar tiap tahunnya, sehingga produksi padi menjadi surplus sampai 1.321 ton. (adv)