Tulis & Tekan Enter
images

Sejumlah pejabat publik saat berbincang santai membahas IKN di Kawasan Bendungan Semoi, Sepaku.

Terbentuk Forum Masyarakat Nusantara di Hari Lahir Pancasila

KaltimKita.com, BALIKPAPAN  -  Forum Masyarakat Nusantara (Formanusa) secara resmi didirikan pada 1 Juni 2022. Berdirinya bertepatan dengan hari lahir pancasila. Ya forum ini dideklarasikan di Kawasan Bendungan Semoi, Sepaku oleh sejumlah tokoh saat menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Tim Transisi IKN Nusantara.

Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan yang diselengarakan oleh Tim Transisi IKN itu diantaranya Plt Bupati Penajam Paser Utara Hamdam, Rektor Universitas Mulawarman Prof Dr H. Masjaya, Kesultanan Paser, sejumlah tokoh adat, tokoh pemuda serta pejabat dari sejumlah kementerian.

Formanusa atau Forum Masyarakat Nusantara atau Forum Masyarakat Adat Nusantara diinisiasi oleh Rektor Universitas Balikpapan, Dr Isradi Zainal.

Menurut Isradi Zainal, maksud dari pembentukan Formanusa ini adalah sebagai Forum dalam memperjuangkan dan memberdayakan masyarakat nusantara baik dalam kaitannya dengan IKN maupun Nusantara secara keseluruhan. ”Tentu forum ini menjadi ruang aspirasi,“ kata Isradi Zainal.

Sejumlah tokoh dari Indonesia Timur memberi dukungan atas terbentuknya Formanusa ini. Pada saat yang sama juga dibentuk Garda Nusa yang merupakan singkatan dari Gerakan Aktivis, Relawan dan Dewan Adat Nusantara.

Formanusa dan Garda Nusa yang lahir di hari kesaktian pancasila akan menjadikan pancasila sebagai asa perjuangan dalam bingkai atau skema tujuan pembangunan nasional untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Sementara Plt Bupati PPU Hamdam dalam diskusi santai mengatakan menyambut baik atas digagasnya forum ini. Tentu ini satu dari beberapa forum yang sudah dibentuk. Sebelumnya juga sudah terbentuk Forum Kebudayaan Masyarakat Indonesia IKN.

Sementara, Prof Dr H. Masjaya mengatakan ini merupakan pertemuan sangat luar biasa. Persoalan selama ini terus menjadi sebuah pembicaraan di masyarakat, berharap bisa terurai dengan baik.

”Unmul, Uniba serta Badan Otorita IKN akan mengkaji persoalan mendasar sehingga bisa menjadi dasar. Salah satunya persoalan lahan,“ ujar Prof Dr H Masjaya.

Tak hanya itu, terkait IKN, ia menambahkan juga telah berbincang-bincang dengan perwakilan Kementerian Tenaga Kerja dalam hal pemberdayaan masyarakat agar bisa dimaksimalkan di IKN nanti. “Saya dan Pak Bupati PPU sudah mendeklarasikan agar bisa memberdayakan masyarakat lokal,” ujarnya. (and)

 

 

 

 

 


TAG

Tinggalkan Komentar