KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Pasca menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan warga RT 34 Sepinggan Raya, OPD terkait dan pengembang namun tidak hadir pada Rabu (12/1/2022) lalu, DPRD Balikpapan melalui Komisi III langsung gerak cepat dengan kroscek lapangan.
Ya, Jumat (21/1/2022) pagi, Komisi III yang dipimpin Alwi Al Qadrie bersama Wakil Ketua Wiranata Oey, anggota Syarifuddin Oddang, Amin Hidayat, dan Nelly Turuallo ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Perumahan Kartini Residence, kawasan Beje-Beje, Balikpapan Selatan.
Para wakil rakyat ini didampingi perwakilan Disperkim, Satpol PP, camat Balikpapan Selatan, dan perwakilan lurah Sepinggan Raya.
CARI SOLUSI: Warga RT 34 Sepinggan Raya mengabadikan momen sidak Komisi III dan OPD terkait dengan foto bersama.
Komisi III mengecek langsung fasum yang diduga warga RT 34 bakal dikomersilkan. Jika saat RDP tidak ada perwakilan pengembang. Namun kali ini, ada perwakilan. Namun jawab perwakilan, tidak sesuai dengan dugaan warga maupun Komisi III terkait lahan fasum.
"Tanah ini, ngga kita bangun. Cuma mau dijadikan parkiran saja," kata Marianta diiyakan Saleh, perwakilan pengembang Perumahan Kartini Residence saat ditanya Komisi III maupun warga.
Lanjut Marianta, pihaknya mengakui masih memiliki 12 hektare untuk pengembangan perumahan. Namun diakui, ada lahan yang sudah masuk site plan tetapi bersengketa.
"Iya lahan yang di site plan bukan lahan kita. Awalnya kami beli, sudah ada fotokopian sertifikatnya. Sudah kami DP juga Rp 500 juta. Tapi ternyata tanahnya sengketa, jadi kami tarik lagi uang DP kami," sambung Marianta menjawab pertanyaan warga soal lahan yang bukan milik pengembang tetapi masuk dalam area site plan Perumahan Kartini Residence dan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
Sementara itu, mewakili aspirasi warganya, Ketua RT 34 Sepinggan Raya Erlan Aminoto hanya mempertegas ingin menagih janji pengembang soal fasum yang sudah diberikan dan tertuang dalam site plan 27 Oktober 2016 maupun revisi site plan pada 9 Maret 2021. Dia juga berharap soal fasum, fasos dan RTH ada kejelasan yang disampaikan oleh pengembang dengan fasilitasi DPRD.
BAKAL RDP: Ketua Komisi III Alwi Al Qadrie janjikan kembali RDP, pekan depan.
"Saya berharap semuanya ada kejelasan seperti yang tertuang dalam site plan perumahan. Jika semuanya jelas, lahan-lahan tersebut (fasum, fasos, RTH) dibuatkan plang. Jadi semua tahu, warga pun secara tidak langsung membantu pemerintah kota dalam hal pengawasan. Agar kejadian seperti tidak terus berulang," ungkap Erlan diiyakan puluhan warga yang hadir usai menjelaskan secara detail isi site plan saat sidak.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi III Alwi Al Qadrie mengakui permasalahan di Perumahan Kartini Residence, cukup banyak. Harus kami selesaikan secara bertahap. Makanya kami minta RDP dan wajib dihadiri kepala pengembang dan tidak diwakilkan. Begitu juga dengan Disperkim dan Bagian Perizinan (DPMPT)," tegas Alwi.
Agar permasalahan ini cepat selesai dan kepala pengembang bisa hadir, Komisi III akan menyesuaikan waktu RDP dengan kesiapan hadirnya pengembang. "Karena ini harus diselesaikan dengan kehadiran kepala pengembang, dia yang bisa ambil keputusan. Jadi kami menyesuaikan. Tetapi kami tegaskan, tidak boleh terlalu lama karena agenda Komisi III juga banyak," lanjutnya.
DIPEREBUTKAN: Lahan fasum yang diduga warga bakal dialihfungsikan oleh pengembang.
Syarifuddin Oddang menambahkan, permasalahan fasum di perumahan selalu terjadi dan terus berulang. Dia berharap, kejadian di Perumahan Kartini Residence tidak terjadi lagi di perumahan lainnya.
"Masalah begini (ribut fasum) selalu terjadi. Makanya saat RDP nanti, yang datang ke Kantor DPRD harus kepala pengembang yang bisa ambil keputusan. Kalau diwakilkan jangan datang sekalian, karena percuma. Begitu juga instansi terkait permasalahan perumahan dan perizinannya," timpal Odang.
Hal saya juga dilontarkan Wakil Ketua Komisi III, Wiranata Oey. Politikus PDI Perjuangan ini menyebut, DPRD hanya sebatas memfasilitasi aduan masyarakat. Dengan lengkapnya informasi dari warga baik saat RDP pertama dilanjutkan sidak lapangan, permasalahan ini segera mendapatkan solusi.
"Mudahan saat kita duduk bersama nanti saat RDP, ada solusi terbaik," singkatnya. (lie)