Kaltimkita.com, SAMARINDA – Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak mengatakan bahwa di Provinsi Kaltim yang endemisnya tinggi berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dimana daerah tersebut adalah wilayah IKN."Makanya kita punya kepentingan untuk mendorong dan juga menyukseskan wilayah IKN dari Malaria,"terangnya.
Dirinya menjelaskan meskipun secara Nasional Provinsi Kalimantan Timur masuk peringkat ke lima jumlah kasus malaria tertinggi. Namun tiga Kabupaten dan Kota di Kaltim bebas malaria atau Eliminasi Malaria. "Nah sampai saat ini, memang baru tiga kota yang menyatakan sudah melakukan eliminasi malaria,"ungkap Andi Muhammad Ishak pada Rapat Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Malaria di Ruang Tepian 1 Kantor Gubernur Kaltim, Senin (4/7/22).
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Malaria tidak bisa diselesaikan sendiri dengan pihak kesehatan juga harus terlibat pihak swasta terutama perusahaan sawit yang menjadi daerah endemis, khususnya yang ada di 4 wilayah yaitu PPU, Kukar, Paser dan sedikit wilayah Balikpapan. Provinsi harus mengambil peran lebih untuk bisa mengkoordinasikan khususnya di empat wilayah ini. Target kita bebas malaria di semua wilayah.
Tambahnya, malaria adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian, apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Tapi bukan berarti penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Penyakit ini bisa sembuh asal pengobatannya juga tuntas dan terus dijaga, memang ada pendapat kalau sudah kena sekali malaria biasanya nanti kena lagi kena lagi.
Masyarakat dan perusahaan harus turut serta, karena kontribusinya banyak di sana. Pemerintah hanya bisa mengimbau, menyampaikan dan mencoba melakukan pengendalian, terutama adalah kalau daerah endemik tinggi, perusahaan dianjurkan melakukan penyemprotan herbisida di dinding rumah atau mes tempat tinggalnya, menggunakan kelambu yang berinsektisida untuk mencegah supaya tidak tergigit. (HS/ADV/Kominfo Kaltim)