KaltimKita.com, TANA PASER - DPRD Kabupaten Paser memanggil instansi terkait yang menangani banjir di Kabupaten Paser belakangan ini. Sejumlah catatan harus dilakukan eksekutif maupun legislatif dalam penyelesaian masalah banjir.
Ketua komisi I DPRD Paser Hendrawan yang memimpin rapat menyimpulkan dari hasil pembahasan dan masukan kedua belah pihak, ke depan perlu ada sinergitas yang intens untuk penanganan banjir ini. Khususnya dinas teknis, jangan sungkan untuk konsultasi kebutuhan anggaran ke DPRD.
"Karena kami tidak pernah menerima usulan apa yang disampaikan dinas hari ini, jika tidak disampaikan kita tidak tahu," kata Hendrawan, Senin (30/5/2022).
Hendrawan menyebut upaya penanganan banjir yang telah disampaikan di forum, harus segera direalisasikan. Pasalnya banjir tidak hanya terjadi di Kecamatan Tanah Grogot, tapi juga kecamatan lainnya juga yang telah terdampak.
Anggota komisi I DPRD Paser Muhammad Saleh mengatakan perlu pengerukan Sungai Kandilo, karena sudah sangat dangkal kondisinya. Budaya masyarakat buang sampah sembarangan juga diakui sulit dirubah.
"Contoh Samarinda yang mengeruk Sungai Karang Mumus, dampaknya sekarang berkurang banjir," kata Saleh. Menurutnya kurang tepat jika drainase yang terus menjadi alasan banjir.
Anggota komisi III DPRD Paser Budi Santoso menegaskan dinas teknis harus fokus satu per satu menangani drainase atau saluran air di pemukiman. Jangan sekali anggaran, banyak titik diperbaiki namun tidak maksimal. "Lebih baik fokus satu titik dulu sampai beres, baru ke titik lainnya," kata Budi.
Usulan penanganan banjir dianta normalisasi parit atau drainase, penanganan sampah atau kesadaran masyarakat, dan pengerukan Sungai Kandilo yang sudah dangkal.
Camat Tanah Grogot M Guntur menyebut hasil analisanya sejak 2014, perlu normalisasi parit dan kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Banyak pemukiman di gang perkotaan drainasenya buntu. Pemukiman di daerah rendah, banjirnya karena dari air pemukiman yang lebih tinggi.
"Perlu ada saluran air baru dibuat, ini lah yang jadi keluhan warga usai beberapa kali gotong royong," kata Guntur.
Sejumlah dinas juga menyampaikan usulan teknokrat mereka untuk perbaikan insfrastruktur drainase dan lainnya, kerap tidak disetujui. Ditambah lagi sedimentasi di parit dan sungai yang makin tebal. (Adv)