Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Konflik internal di tubuh KONI Balikpapan masih terus berlanjut. Baik KONI hasil musorkot Hotel Astara maupun musorkot Hotel Platinum sama-sama bersikukuh sebagai kepengurusan KONI Balikpapan yang sah.
Melihat hal itu Pemerintah Kota Balikpapan akhirnya turun tangan. Konflik internal tersebut setidaknya bisa diselesaikan secepatnya. Mengingat bakal berpengaruh pada nasib cabang olahraga, atlet, maupun pelatih di tengah persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim yang berlangsung di Berau, 2022 mendatang.
Kedua kubu pun dipertemukan dan difasilitasi Pemkot Balikpapan pada Selasa (14/6/2022) di Balaikota. Pemkot Balikpapan pun menghasilkan sebuah keputusan. Yakni mengambil alih kewenangan pembinaan dan prestasi atlet hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Kewenangan ada pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan hingga batas waktu kedua kubu islah.
"Maka pemerintah ambil opsi segala kegiatan keolahragaan diambil alih DPOP sambil mereka bersatu. Untuk kegiatan Porprov itu akan dilakukan DPOP," kata Pj Sekda Balikpapan Muhaimin pasca memimpin pertemuan tersebut.
Pada pertemuan yang dihadiri oleh kedua kubu tersebut diberikan empat opsi untuk mencapai sebuah keputusan. Pertama kompromi kepengurusan KONI agar kedua kubu bersatu. Kedua KONI mengadakan musorkotlub dengan masing-masing Ketua kembali dicalon kembali untuk dipilih.
"Ketiga siapa yang dilantik itu yang dinyatakan diakui. Keempat diambil DPOP semua kegiatan keolahragaan diambil alih sampai batas waktu mereka inkrah," tambah Muhaimin.
Sementara itu perwakilan KONI musorkot Astara, Ali Bausat sangat setuju dengan langkah yang diambil Pemkot melalui DPOP Balikpapan. Mengingat ketersediaan anggaran ada di tangan pemerintah. Segala kebijakan yang berkaitan dengan penganggaran dibawah kendali DPOP. Pun dengan berkaitan pembinaan DPOP bisa menjalankan.
"Dispora Kaltim memberikan pengecualian untuk Balikpapan. Tinggal koordinasi dengan KONI Balikpapan yang terdiri dari kedua belah pihak terkait validasi atlet," kata Ali.
Sementara Hasbi Muhammad, perwakilan pihak KONI Platinum mengaku mempersilahkan DPOP Balikpapan, jika ingin mengambil alih proses entry by number dan by name. “Semoga saja diterima di sana (PB Porprov),” ucapnya.
Sementara soal keinginan DPOP Balikpapan mengambil alih persiapan Porprov VII Kaltim, pihaknya mengaku terbuka saja. Termasuk persiapan peralatan tanding.
“Anggaran untuk peralatan tanding memang baru kami usulkan di APBD Perubahan. Tapi pembinaan yang lain juga mesti berjalan,” kata Hasbi. (dil)