Kaltimkita.com, SANGATTA- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Sangatta menolak pelaksanaan Musda KNPI Kutim yang di laksanakan pada hari Minggu (06/06/2021).
Hal ini disampaikan Ashan Putra Pradana selaku Ketua HMI cabang Sangatta, dirinya berpendapat musda yang dilakukan secara tiba-tiba dan prematur tanpa melihat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KNPI.
"Ini saya lihat secara pribadi di laksanakan tanpa sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi jadi ya terkesan tiba-tiba, dalam pasal 15 anggaran dasar KNPI kan jelas di situ di jelaskan tentang arti serta tahapan pelaksanaan musda,kan ini tidak ada," jelas pria yang akrab dipanggil Putra ini.
Putra menambahkan ditemukan kejanggalan yang terjadi dalam pelaksanaan musda KNPI Kutim, mulai dari angka pelaksanaan musda yang harusnya musda VII menjadi XIII dalam musda yang digelar dan harus ada tim caretaker.
"HMI cabang Sangatta melihat musda yang di gelar ini tidak siap sama sekali, harusnya ini musda KNPI Kutim yang VII tetapi ini XIII dan juga kan kepengurusan Munir Perdana secara aturan SK nya sudah berakhir sudah lama, sempat memang ada musda virtual tahun 2020 namun ditolak oleh KNPI pusat, dan kepengurusan Munir diperpanjang selama masa pandemi atas arahan KNPI pusat yang ditujukan ke KNPI Kaltim, jadi tentu harus ada tim caretaker dulu kemudian dilaksanakan musda," terang Putra.
Sebelumnya dua pengurus HMI cabang Sangatta sudah mengeluarkan statement di media terkait penolakan pelaksanaan musda KNPI Kutim. Menurut Putra dirinya tidak memiliki kepentingan untuk berpihak kepada individual manapun, namun dirinya hanya ingin meluruskan regulasi KNPI yang benar, agar semua berjalan sesuai aturan yang ada.
"Saya tegaskan dan nyatakan saya pribadi dan organisasi yang saya pimpin yaitu HMI cabang Sangatta tidak mendukung salah satu pihak, saya dukung jika sesuai aturan KNPI tapi saya akan kritik jika tidak sesuai aturan KNPI," imbuhnya.
Putra menambahkan sampai saat ini HMI cabang Sangatta meminta KNPI Kaltim untuk meninjau pelaksanaan musda yang sudah dilakukan, apalagi menurut Putra ini bisa menjadi pemecah KNPI di Kutim. (aji)