Kaltimkita.com, PENAJAM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara mengusulkan dua pegiat lingkungan sebagai calon penerima penghargaan Kalpataru tahun 2023.
Kepala DLH PPU Tita Deritayati mengatakan, kedua pegiat lingkungan yang akan diusulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam seleksi penghargaan Kalpataru yakni Ketua Kelompok Usaha Wanita Bina Bersama, Siti Rukiyah dan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Mentawir, Lamale.
“Keduanya akan diusulkan sebagai calon penerima penghargaan Kalpataru untuk kategori penyelamat lingkungan. Usulan itu akan diajukan ke KLHK paling lambat tanggal 5 Januari 2023,” kata Tita Deritayati, Rabu (4/1/2023).
Siti Rukiyah diusulkan sebagai calon penerima Kalpataru karena telah lama bergelut dalam penanaman dan pembibitan mangrove di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam. Siti Rukiyah bersama kelompoknya mulai menanam mangrove di pesisir pantai Kampung Baru sejak 2013.
“Sudah lebih 10 tahun bu Siti Rukiyah dan kelompoknya menanam mangrove. Kita bisa lihat hasilnya sekarang, awalnya mangrove terlihat jarang, sekarang sudah lebat,” ujarnya.
Siti Rukiyah melakukan penanaman mangrove dan pemeliharaan setiap tahun dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan. “Meskipun tidak ada anggaran dari pemerintah maupun swasta, ibu ini tetap aktif menanam mangrove,” tuturnya.
Lamale juga telah lama menggeluti pembibitan dan penanaman mangrove di pesisir Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku. “Pak Lamale ini mengelola mangrove di Mentawir,” tuturnya.
Tita Deritayati optimis, Siti Rukiyah bakal terpilih sebagai penerima penghargaan Kalpataru. Karena, lebih 10 tahun menanam mangrove berhasil mempertahankan kelestarian hutan mangrove mencapai 40 hektare di Kelurahan Kampung Baru.
“Mudah-mudahan tahun ini yang kita usulkan dapat penghargaan Kalpataru. Sebelumnya memang kita belum pernah ada yang mendapatkan Kalpataru dari PPU,” terangnya. (Adv)