Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Mengusung tema "Harmoni Berkelanjutan", logo ke-128 pada Hari Ulang Tahun (HUT) kota Balikpapan ternyata masih memiliki makna yang tetap mempertahankan ciri khas dan tidak melupakan karakter, nilai-nilai serta akar budaya tanah Kalimantan. Juga tak mengabaikan asal muasal lahirnya sebagai julukan kota minyak.
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Asisten 1 Tata Pemerintahan, Zulkifli menjelaskan, bahwa pada logo HUT tersebut terdapat warna merah untuk angka satu, kemudian biru untuk angka dua, dan hijau untuk angka delapan dan diakhiri tulisan th berukuran kecil yang juga berwarna hijau.
Kemudian di bawah angka 128 terdapat tulisan 10 Feb 1987-2025 berwarna hitam.
"10 Februari 1987 merupakan hari jadi Kota Balikpapan dimana pada hari itu pengeboran sumur pertama di Kota Balikpapan," terang Zulkifli, Sabtu (1/2/2025).
Pria yang karib disapa Zul itu melanjutkan, secara garis besarnya, logo HUT Kota Balikpapan ke 128 merupakan nilai dari tema harmoni berkelanjutan dengan tampilan yang modern dan elegan.
Meskipun logo itu terkesan modern dan elegan, namun tetap mempertahankan ciri khas Balikpapan dan tidak melupakan karakter, nilai-nilai dan akar budaya tanah Kalimantan.
Menurutnya, Desain logo menyatukan setiap elemen secara organisasi dan dinamis, menciptakan kesan sinergi dan harmoni yang kuat.
Setiap bagian bergerak bersama menggambarkan kolaborasi dan gotong royong untuk kemajuan Kota Balikpapan.
Logo ini juga melambangkan harapan menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan, namun tetap dalam bingkai madinatul iman.
Di bawahnya lagi, terdapat tulisan Balikpapan berwarna hitam serta berukuran besar, kemudian dilanjutkan dengan kalimat "Harmoni Berkelanjutan".
Kendati begitu Zul berharap, melalui partisipasi warga pada HUT Balikpapan di 10 Februari mendatang, maka dapat mempertahankan kebersamaan dan jalinan antarwarga yang semakin kuat, demi bersama-sama mewujudkan kota yang lebih baik di masa depan.
Mengingat, Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), maka sudah sepantasnya masyarakat saling bahu membahu dan mendukung pembangunan.
"Sehingga perlu semangat kebersamaan untuk membangun serta mewujudkan Balikpapan sebagai kota global," pungkasnya.
Sekedar diketahui, setiap memperingati hari jadi, Balikpapan memang tak pernah lepas dari asal muasalnya yakni sebagai penghasil minyak. Bahkan hingga saat ini, Kota Beriman masih dijuluki sebagai kota minyak. (lex)