Tulis & Tekan Enter
images

Menata IKN Sebagai Kota Sehat dan Bebas Malaria

Oleh : Dr Isradi Zainal

Rektor Uniba, Sekjen Forum Rektor PII, Direktur Indeks Survei Indonesia (Insurin)

Menata IKN sebagai Kota sehat mungkin hingga saat ini belum dibahas secara detail. Upaya untuk menjadikan IKN bebas penyakit masih bersifat khusus. Sebagai contoh upaya penanggulangan malaria secara khusus dibahas dalam FGD yang diselenggarakan OIKN, Kementerian kesehatan dan instansi terkait.

Upaya menjadikan IKN sebagai Kota sehat telah kami lakukan sejak 2021 dengan menulis artikel di media massa. Pembahasan IKN sebgai kota sehat sempat juga kami lontarkan pada saat acara ADB launching book yang menerbitkan buku Kepala Otorita IKN Bambang Susantono di Bali pada bulan Agustus lalu. Saya menyampaikan bahwa isu kesehatan dan keselamatan perlu dimasukkan sebagai bagian yang harus diperhatikan dalam membangun IKN.

Saat itu Kepala Otorita IKN sangat mendukung konsep itu karena mang harus menjadi bagian dari oenataan kota. Dalam kaitan dengan malaria yang saat ini di FGD kan sempat juga kami bahas dengan dr.Ahmad Jais staf dinas kesehatan kota Balikpapan di awal tahun 2022.

Dalam diskusi tersebut dr. Ahmad Jais menyampaikan bahwa ada hal yang menjadi tantangan di IKN dalam kaitan kesehatan yakni malaria. Menurutnya Malaria merupakan endemi di Sepaku sekitarnya.

Apa yang disampaikan dr.Ahmad Jais menjadi catatan saya untuk mencoba mendalami isu tersebut. Dalam salah satu acara yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan yang kebetulan menyelenggarakan FGD terkait kesehatan dengan menghadirkan pakar dari Universitas Gajahmada, saya menyempatkan diri menanyakan upaya yang telah dan akan dilakukan kementerian kesehatan dalam kaitan dengan malaria di IKN.

Meskipun diskusi kecil kami lakukan disela sela sebelum mulai acara tapibsaya menangkap kesan bahwa di IKN mesti dioptimalkan penanganan malaria. Apa yang dilakukan OIKN dan Kementerian Kesehatan dalam kaitan upaya penanggulan malaria patut diappresiasi.

Namun menurut hemat penulis sebaiknya dioptimalkan untuk mempersiapkan IKN sebagai kota sehat dan tentunya dengan key performance indicator sebagai kota sehat dan tentunya mempersiapkan IKN sebagai kawasan yang siap menghadapi segala bentuk penyakit yang bisa muncul sewaktu waktu termasuk jenis Covid 19.

Selain itu Kota sehat juga punya makna bahwa ada upaya untuk mendesain kota sebagai kota sehat dimana warganya sehat, bebas penyakit dan mempu mencegah penyakit yang bakal timbul termasuk malaria, covid dan sejenisnya.

Yang menggembirakan karena sebelum FGD saya melihat kementerian kesehatan, Dinas kesehatan propinsi Kaltim dan PPU telah melakukan langkah langkah yang dianggap perlu dalam mengatasi malaria.

Yang tak kalah pentingnya adalah kolaborasi dan koordinasi yang dilakukan oleh Otorita IKN.Saya melihat bahwa upaya yang dilakukan otorita IKN ini adalah untuk menyamakan langkah pengendalian dan penanggulangan malaria yang bakal timbul. Meski demikian kita mesti meyakini bahwa masalah malaria yang ada di IKN busa diatasi dan kita berhara FGD yang dilaksanakan ditanggal 15-16 November 2022 bisa menghasilkan konsep dan rekomendasi yang mumpuni dalam mengatasi malaria.

Kedepan kita berharap otorita IKN juga secara khusus menambah konsep IKN sebagai Kota sehat, selamat dan aman. Hal ini karena konsep ini diyakini mampu mengatasi sejumlah tantangan yang bakal timbul. (*)


TAG

Tinggalkan Komentar