KaltimKita.com, BALIKPAPAN - PBJI Balikpapan mengirimkan 20 atletnya di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jujitsu di Bontang, 14-16 Januari 2022. Tiga emas jadi target yang akan diusung para petarung Kota Minyak tersebut.
Ketua Pengcab PBJI Balikpapan Adi Suhartoyo mengatakan tiga emas yang ditargetkan berasal dari kelas newaza. ”Kami optimis di kelas newaza bisa merebut hasil maksimal. Terutama di kelas 62 Kg keatas. Karena yang dikirimkan para atlet senior. Beda halnya di bawah kelas 62 Kg dengan menurunkan atlet pemula,“ ujar Adi Suhartoyo sebelum bertolak ke Bontang, Jumat (14/1/2022).
Tak hanya newaza, di kelas fighting system ia juga mematok minimal zona medali. Terutama di kelas 63 Kg, 65 Kg dan 69 Kg. “Di nomor-nomor tersebut kami juga cukup diperhitungkan dari daerah lain,“ ujarnya.
Tak hanya untuk melihat kualitas atlet nya menuju Porprov 2022 Berau, kejuaraan ini kata dia sebagai ajang melihat gambaran kekuatan masing-masing daerah. Terlebih, daerah lain punya kans menurunkan atlet terbaik nya.
”Bontang dan Kukar tetap menjadi pesaing berebut medali. Semoga para atlet bisa tampilkan yang terbaik,” katanya.
Terpisah, Ketua PBJI Kaltim Arso Lumadyo mengatakan ada enam daerah berpartisipasi di kejurprov kali ini yakni Balikpapan, Kukar, Samarinda, Bontang, Berau dan Kutim.
Mempertandingkan 21 kelas untuk kelas newaza dan fighting system untuk putra dan putri. “Ini adalah kejuaraan provinsi dalam rangka persiapan Porprov di Berau,” ujar Ketua PBJI Kaltim Arso Lumadyo.
Di mengatakan, dari ajang inilah akan dipantau atlet-atlet yang dianggap berpotensi. Di mana, atlet-atlet yang memiliki bakat akan menjadi perwakilan daerahnya untuk berlaga di Berau nanti.
Disinggung soal potensi daerah, Arso berkata banyak perkembangan yang terjadi. Dahulu, Bontang, Kukar dan Samarinda mampu unggul karena memiliki atlet berbakat. Namun setelah munculnya Pengcab Balikpapan dan Berau, peta kekuatan kian menyebar.
“Perkembangan atlet-atlet di daerah memang luar biasa. Salah satunya Balikpapan, yang saya lihat juga memiliki peluang,” imbuhnya.
Dengan terlaksananya agenda tersebut, ia berharap bisa menemukan atlet berpotensi. Yang mana mampu bersaing di tingkat daerah. Bahkan, nasional, seperti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang rencananya di gelar di Aceh dan Medan 2024 mendatang. Karena itu, kesempatan ini juga dijadikan persiapan menuju multievent empat tahun sekali tersebut. (and)