Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA - Sebagian besar masyarakat Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berprofesi sebagai petani dan peyernak. Hal ini membuat desa tersebut memiliki potensi besar terhadap swasembada pangan dan peternakan sapi.
Kepala Desa Margahayu, Rusdi, mengatakan, komoditas padi sawah menjadi unggulan, dengan luas lahan sekitar 400 hektare. Varietas padi yang digunakan juga pilihan, sekali panen bisa mencapai lima ton.
Keberhasilan pengembangan potensi swasembada pangan di Desa Margahayu ini disebut tidak terlepas dari peran pemerintah yang masif melakukan pembangunan-pembangunan irigasi untuk pengairan pertanian.
Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar juga telah menyalurkan bantuan alat pertanian berupa mesin pengolahan padi yang saat ini di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Jadi desa ini sudah mandiri dan desa Margahayu sudah swasembada pangan nomor tiga di Kecamatan Loa Kulu," ujar Rusdi.
Margahayu juga sangat berdekatan dengan kawasan perusahaan yang beroperasi di bidang pertambangan batu bara. Dikawasan tersebut terdapat lahan rekondisi seluas 300 hektare dari hasil reklamasi pasca tambang. Seiring berjalannya waktu, lahan itu membentuk pastura atau padang pengembalaan yang dimanfaatkan oleh peternak di Desa Margahayu terhadap ketersediaan pakan.
Dengan begitu, swasembada pangan di Margahayu sangat berpotensi untuk dikembangkan. Saat ini populasi sapi di Margahayu terdata sebanyak 1.400 ekor yang berasal dari lima kelompok tani. Masing-masing anggota kelompok tani rata-rata memiliki sapi sebanyak 15 ekor.
"Ini mendukung pencapaian swasembada pangan daging di Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur," pungkasnya. (Ian)